Jumat, 04 Januari 2013

Danet Merasa Dicurangi oleh Dahlan Iskan

TEMPO.CO, Jakarta - Danet Suryatama, pencipta mobil listrik Tucuxi, merasa dicurangi Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Salah satu anak buah Dahlan yang berinisial RE diduga telah membongkar mesin mobil 'Ferarri listrik' itu tanpa sepengetahuan dirinya.
»Saya sudah kirim e-mail ke Pak Dahlan sekitar dua atau tiga hari lalu tentang keberatan ini, tapi belum mendapat respons,” ujarnya ketika dihubungi Tempo, Kamis, 3 Januari 2013.
Sebelum mobil itu dipamerkan pada Jumat pekan lalu, kata Danet, Tucuxi dibawa diam-diam ke sebuah rumah produksi tanpa sepengetahuannya. »Alasanya karena ada sejumlah komponen, seperti AC, rem, dan power steering yang harus dibenahi,” kata doktor lulusan Michigan University USA ini.
Danet menduga telah terjadi pencurian teknologi dalam proses tersebut. »Mesinnya diutak-atik dan dilihat seperti apa teknologinya, redesign engineering bagaimana,” katanya. Salah satu rekan timnya, kata dia, sempat ditanya-tanya perihal mesin dan teknologi mobil senilai 1,5 miliar itu. »Tindakan itu tidak beretika,” katanya.
Akibat kejadian itu, Danet mengaku enggan bekerja sama dengan Dahlan untuk memproduksi mobil listrik itu. »Saya kapok. Saya rasa tim saya punya kemampuan memproduksi sendiri,” katanya. Menurut dia, produksi masih bisa berjalan tanpa kerja sama dengan Dahlan. Sebab, Danet telah mengantongi hak paten teknologi Tuxuci.
Meski merasa dirugikan, Danet masih pikir-pikir dulu sebelum membawa persoalan itu ke ranah hukum. Sebab, keduanya belum memiliki kontrak kerja sama khusus yang ditandatangani kedua belah pihak.
Menurut Danet, dia diiming-imingi Dahlan membuat perusahaan untuk produksi mobil listrik tersebut. Dalam perusahaan itu, kata dia, Dahlan sebagai penyedia dana, sementara Danet sebagai otak pembuat mobil. Namun wacana itu sempat tertunda lantaran pembahasan pembagian saham mentok. "Waktu itu belum deal tentang siapa minoritas dan mayoritas," katanya. "Akhirnya diputuskan bahas itu nanti saja, yang penting fokus ke mobilnya," ujarnya.
Ditemui terpisah, Dahlan Iskan enggan menanggapi protes Danet. "Terserah. Aku tidak mau komentarlah. Sensasi saja," katanya. Dahlan hanya menegaskan, dengan atau tanpa kerja sama dengan Danet, produksi mobil listrik massal akan dilanjutkan. "Nanti, Mei, tunggu pabrik aki dan motor," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar