Kamis, 10 Januari 2013
Kisah Perempuan Gila Pesta, Masuk Islam dan Pakai Jilbab
VIVAnews - Kebahagiaan sejati dan menemukan ketenangan hidup, adalah tujuan sejati manusia. Ia bisa ditemukan dengan beragam cara, misalnya berbuat kebaikan untuk sesama, pergi ke tempat sunyi untuk berkontemplasi, atau mendalami ajaran agama.
Salah satunya dialami Heather Matthews (27), penampilannya berubah drastis, perempuan "gila pesta" dengan penampilan super-minim kini berhijab atau mengenakan jilbab setelah memeluk agama Islam. Baginya Islam mengenalkannya pada kesejatian cinta dan kebahagiaan, yang tidak ia jumpai di gaya hidup lamanya.
Matthews, ibu dua anak itu, masuk Islam empat minggu lalu, dua bulan setelah pulang dari liburan di Ibiza. Ia kini bahkan mengatakan, foto-foto liburannya di Ibiza, tanpa jilbab, adalah sebuah bukti kekeliruan bagaimana dunia Barat mendefinisikan kecantikan.
"Aku melihat cara gadis-gadis masa kini berperilaku dan berdandan, mati-matian menciptakan imej untuk mereka tunjukkan pada orang lain, terutama para pria," kata dia. "Ini adalah soal menghormati diri sendiri. Jika Anda berpakaian dan berperilaku dengan cara tertentu, baik atau buruk, itu akan mempengaruhi cara orang memperlakukan Anda."
"Islam mengajarkan pada saya tentang kesejatian cinta, bukan hasrat palsu dan nafsu. Saat ini saya bahkan memandang perjodohan adalah hal yang logis."
Studi kelompok lintas agama, Faith Matters menemukan, jumlah warga Inggris yang akhirnya memeluk agama Islam saat ini melewati angka 100.000, dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Laporan tersebut juga menyebut, dua per tiganya adalah perempuan, dengan rata-rata usia 27 tahun. Seperti halnya Matthews.
Jalannya menuju Islam diawali justru ketika ia meyakinkan mantan suaminya, Jerrome, yang baru saja menjadi muslim, bahwa Islam adalah agama yang salah. Ia yang curiga pada Islam, mulai banyak membaca untuk mendukung argumennya.
Meski mereka bercerai tahun lalu, Heather Matthews terus mempelajari Islam dan makin mengerti. Akhirnya, empat minggu lalu ia mengucap kalimat syahadat di depan ulama lokal. "Aku saat ini memiliki saudari-saudari muslim, mereka membelikan aku hijab dan buku-buku Islami untuk merayakannya. Ini luar biasa."
Keputusannya itu menimbulkan reaksi dari teman-teman dan keluarga. Juga kenalannya yang kebetulan berpapasan, ternganga melihat kepalanya berjilbab. "Saat memakai jilbab, aku bisa tersenyum pada orang, tanpa membuat mereka berpikir, itu godaan secara seksual," kata dia seperti dilansir Daily Mail.
Matthews juga sepakat dengan aturan Islam, yang melarang hubungan seks di luar pernikahan. Juga menyimpan kecantikan hanya untuk suami. Ia kini berhenti minum alkohol, hanya mengonsumsi makanan halal, dan berniat puasa penuh di Bulan Ramadhan.
Tak ada paksaan dalam beragama
Meski menemukan ketenangan dalam Islam, Matthews tak akan memaksakan agama barunya pada dua putrinya, Ellah (5) dan Halle (2) hasil pernikahannya dengan Jerrome. Ia memberi kesempatan pada dua putrinya untuk menemukan jalan hidupnya sendiri.
Seperti halnya dirinya. "Orang bisa saja berprasangka, aku dalam tekanan. Tapi tidak. Aku perempuan yang kuat, percaya diri, dan berpikiran bebas," kata dia. "Aku mungkin masuk kategori orang-orang yang dianggap tak mungkin masuk Islam."
Namun, Matthews yakin, ia tak menyesali keputusannya. "Mungkin mengejutkan, namun aku memilih Islam demi cinta dan kebahagiaan. Yang jelas hidupku telah berubah.
KEUTAMAAN SHOLAT JUM'AT
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah Rab semesta alam,
shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah y,
beserta para keluarga, sahabat, dan orang-orang yang tetap istiqomah
menegakkan risalah yang dibawanya hingga akhir zaman..
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا
نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ
اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ
تَعْلَمُونَ (٩)
9. Hai orang-orang beriman, apabila
diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada
mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih
baik bagimu jika kamu mengetahui.
(QS: AL Jumu’ah:9)
(QS: AL Jumu’ah:9)
Wahai kaum muslimin ….Allah l telah
menganugerahkan bermacam-macam keistimewaan dan keutamaan kepada umat
ini. Diantara keistimewaan itu adalah hari Jum’at, setelah kaum Yahudi
dan Nasrani dipalingkan darinya.
Abu Hurairah zmeriwayatkan, Rasulullah bersabda:
“Allah telah memalingkan orang-orang
sebelum kita untuk menjadikan hari Jum’at sebagai hari raya mereka,
oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya
orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan
kepada kita untuk menjadikan hari Jum’at sebagai hari raya, sehingga
Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jum’at, Sabtu
dan Ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti
urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir,
namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan
diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk”. (HR. Muslim)
Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: “Hari ini dinamakan Jum’at, karena
artinya merupakan turunan dari kata al-jam’u yang berarti perkumpulan,
karena umat Islam berkumpul pada hari itu setiap pekan di balai-balai
pertemuan yang luas. Allah l memerintahkan hamba-hamba-Nya yang mukmin
berkumpul untuk melaksanakan ibadah kepada-Nya. Allah l berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman,
apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.
Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS. 62:9)
Maksudnya, pergilah untuk melaksanakan
shalat Jum’at dengan penuh ketenangan, konsentrasi dan sepenuh hasrat,
bukan berjalan dengan cepat-cepat, karena berjalan dengan cepat untuk
shalat itu dilarang. Al-Hasan Al-Bashri berkata: Demi Allah, sungguh
maksudnya bukanlah berjalan kaki dengan cepat, karena hal itu jelas
terlarang. Tapi yang diperintahkan adalah berjalan dengan penuh
kekhusyukan dan sepenuh hasrat dalam hati. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir :
4/385-386).
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata: Hari
Jum’at adalah hari ibadah. Hari ini dibandingkan dengan hari-hari
lainnya dalam sepekan, laksana bulan Ramadhan dibandingkan dengan
bulan-bulan lainnya. Waktu mustajab pada hari Jum’at seperti waktu
mustajab pada malam lailatul qodar di bulan Ramadhan. (Zadul Ma’ad:
1/398).
KEUTAMAAN HARI JUM’AT
1. Hari Terbaik
Abu Hurairah z meriwayatkan bahwa Rasulullah y bersabada:
Abu Hurairah z meriwayatkan bahwa Rasulullah y bersabada:
“Hari terbaik dimana pada hari itu
matahari terbit adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan,
dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan
terjadi kecuali pada
2. Terdapat Waktu Mustajab untuk Berdo’a.
Abu Hurairah z berkata Rasulullah y bersabda:
” Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah y mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu (H. Muttafaqun Alaih)
Abu Hurairah z berkata Rasulullah y bersabda:
” Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah y mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu (H. Muttafaqun Alaih)
Ibnu Qayyim Al Jauziah – setelah
menjabarkan perbedaan pendapat tentang kapan waktu itu – mengatakan:
“Diantara sekian banyak pendapat ada dua yang paling kuat, sebagaimana
ditunjukkan dalam banyak hadits yang sahih, pertama saat duduknya
khatib sampai selesainya shalat. Kedua, sesudah Ashar, dan ini adalah
pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi (Zadul Ma’ad Jilid
I/389-390).
3. Sedekah pada hari itu lebih utama dibanding sedekah pada hari-hari lainnya.
Ibnu Qayyim berkata: “Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya”. Hadits dari Ka’ab z menjelaskan:
“Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya”.(Mauquf Shahih)
Ibnu Qayyim berkata: “Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya”. Hadits dari Ka’ab z menjelaskan:
“Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya”.(Mauquf Shahih)
4. Hari tatkala Allah l menampakkan diri kepada hamba-Nya yang beriman di Surga.
Sahabat Anas bin Malik z dalam mengomentari ayat: “Dan Kami memiliki pertambahannya” (QS.50:35) mengatakan: “Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jum’at”.
Sahabat Anas bin Malik z dalam mengomentari ayat: “Dan Kami memiliki pertambahannya” (QS.50:35) mengatakan: “Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jum’at”.
5. Hari besar yang berulang setiap pekan.
Ibnu Abbas z berkata : Rasulullah y bersabda:
Ibnu Abbas z berkata : Rasulullah y bersabda:
“Hari ini adalah hari besar yang Allah
tetapkan bagi ummat Islam, maka siapa yang hendak menghadiri shalat
Jum’at hendaklah mandi terlebih dahulu ……”. (HR. Ibnu Majah)
6. Hari dihapuskannya dosa-dosa
Salman Al Farisi z berkata : Rasulullah y bersabda:
Salman Al Farisi z berkata : Rasulullah y bersabda:
“Siapa yang mandi pada hari Jum’at,
bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu
berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi diantara dua
orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam
tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua
Jum’at”. (HR. Bukhari).
7. Orang yang berjalan
untuk shalat Jum’at akan mendapat pahala untuk tiap langkahnya, setara
dengan pahala ibadah satu tahun shalat dan puasa.
Aus bin Aus z berkata: Rasulullah y bersabda:
“Siapa yang mandi pada hari Jum’at, kemudian bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah”.
(HR. Ahmad dan Ashabus Sunan, dinyatakan shahih oleh Ibnu Huzaimah).
“Siapa yang mandi pada hari Jum’at, kemudian bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah”.
(HR. Ahmad dan Ashabus Sunan, dinyatakan shahih oleh Ibnu Huzaimah).
8. Wafat pada malam hari Jum’at atau siangnya adalah tanda husnul khatimah, yaitu dibebaskan dari fitnah (azab) kubur.
Diriwayatkan oleh Ibnu Amru , bahwa Rasulullah y bersabda:
“Setiap muslim yang mati pada siang
hari Jum’at atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari
fitnah kubur”. (HR. Ahmad dan Tirmizi, dinilai shahih oleh Al-Bani).
Kesibukan dan tuntutan kehidupan yang
semakin banyak dan bertambah dari waktu ke waktu dan ditambah dengan
kurangnya perhatian terhadap ilmu pengetahuan agama (ilmu syar`i) telah
banyak membuat orang muslim beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala
secara asal-asalan dan tidak dilandasi dengan ilmu dan pengetahuan yang
memadai. Akibatnya banyak kekeliruan dan kesalahan yang terjadi di
dalam melaksanakan berbagai aktifitas ibadah kepada Allah subhanahu
wata’ala, yang sudah barang tentu kekeliruan dan kesalahan tersebut
sangat bertentangan dengan dua syarat mutlaq yang harus dipenuhi oleh
setiap muslim agar ibadahnya di terima di sisi Allah.
Kedua syarat itu adalah: ikhlas yang
berarti motivasi yang mendorong diri beribadah adalah murni keinginan
dan kerinduan kepada keridhaan dan rahmat Allah subhanahu wata’ala
semata. Dan yang kedua adalah mutâba`ah yang berarti bahwa ibadah yang
dilakukan mencontoh dan mengikuti sunnah dan petunjuk Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wasallam.
Salah satu contoh kekeliruan tersebut adalah berbagai kekeliruan dan kesalahan yang dilakukan oleh para jama`ah di dalam melakukan shalat Jum`at. Adab atau etika dan hukum-hukum yang berkenaan dengan shalat Jum`at sudah diabaikan, dan petunjuk-petunjuk Nabi Muhammad pun dicampakkan.
Salah satu contoh kekeliruan tersebut adalah berbagai kekeliruan dan kesalahan yang dilakukan oleh para jama`ah di dalam melakukan shalat Jum`at. Adab atau etika dan hukum-hukum yang berkenaan dengan shalat Jum`at sudah diabaikan, dan petunjuk-petunjuk Nabi Muhammad pun dicampakkan.
Berikut ini sejumlah kesalahan yang biasa dilakukan oleh para jama`ah di dalam melakukan shalat Jum`at:
1. Tidak ikhlas dalam
melakukan shalat Jum’at, melainkan hanya ikut-ikutan. Hal ini tampak di
dalam sikap-sikap sebagian jama`ah yang dapat kita lihat pada saat
datang dan berada di masjid, yakni terkesan asal-asalan dan tidak
sungguh-sungguh dalam melaksanakan adab-adab shalat Jum’at.
2. Tidak mandi dan tidak
mengoles minyak wangi untuk datang ke masjid, bahkan ada yang baru
mematikan rokoknya pada saat akan masuk ke dalam masjid. Padahal bau
busuk rokok yang keluar dari mulut si perokok akan mengganggu
kekhusyu`an shalat orang lain. Imam al-Nawawi dalam kitab Syarah Shahih
Muslim ketika menjelaskan hadits tentang larangan orang yang memakan
bawang putih mendekati masjid, beliau berkata, “Para ulama berkata,
“Termasuk dalam katagori bawang adalah segala sesuatu yang berbau tidak
sedap. Ibnu al-Murabith mengatakan, “Termasuk juga orang yang mulutnya
berbau busuk.” (Lihat penjelasan hadits no. 870 pada kitab tersebut. )
3. Tidak mengenakan pakaian khusus untuk shalat Jum`at. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, “Alangkah baiknya kalau seorang di antara kamu membeli pakaian khusus untuk hari Jum`at selain pakaian kerjanya.” (Abu Daud dan Imam Malik). “Pakailah pakaian yang berwana putih, karena ia merupakan sebaik-baik pakaian kalian.” (Imam Ahmad).
3. Tidak mengenakan pakaian khusus untuk shalat Jum`at. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, “Alangkah baiknya kalau seorang di antara kamu membeli pakaian khusus untuk hari Jum`at selain pakaian kerjanya.” (Abu Daud dan Imam Malik). “Pakailah pakaian yang berwana putih, karena ia merupakan sebaik-baik pakaian kalian.” (Imam Ahmad).
4. Berleha-leha untuk
datang ke masjid, bahkan tidak masuk ke dalam masjid kecuali setelah
imam naik mimbar. Jika berada di masjid ia sangat gelisah dan ingin
cepat-cepat keluar, seperti burung di dalam sangkar. Ia lebih suka
datang terakhir dan keluar dari masjid paling cepat. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan betapa besarnya pahala orang
yang datang lebih dini ke masjid untuk shalat Jum`at, seraya bersabda,
“Apabila hari Jum`at, maka pada setiap
pintu dari pintu-pintu masjid terdapat para malaikat yang mencatat
orang yang masuk, secara berurutan. Lalu apabila imam sudah duduk di
atas mimbar mereka pun menutup buku catatannya dan masuk (ke masjid)
turut menyimak nasihat (khutbah). Perumpamaan (pahala) orang yang
datang lebih awal adalah seperti (pahala) orang yang berkurban seekor
unta, kemudian yang datang berikutnya seperti berkurban seekor sapi,
dan yang datang berikutnya lagi seperti orang yang berkurban seekor
domba, dan yang datang berikutnya seperti orang yang bersedekah seekor
ayam, dan yang datang berikutnya seperti orang yang bersedekah sebutir
telur”. ( HR. Muslim dari Abu Hurairah)
5. Tidak berdo`a dan
tidak mendahulu kan kaki kanan pada saat memasuki masjid dan
mendahulukan kaki kiri pada saat keluar darinya.
6. Tidak shalat sunnat
tahiyyatul masjid, akan tetapi langsung duduk pada saat datang di
masjid. Bahkan duduk di barisan paling belakang dan mencari tempat
bersandar, sekalipun barisan (shaff) yang di depan masih belum terisi.
(kesalahan fatal)
Seharusnya, ketika seseorang masuk
masjid langsung mengisi shaff yang masih kosong atau renggang, dengan
melakukan shalat dua rakaat terlebuh dahulu, apalagi shaff (barisan)
yang lebih depan itu banyak fadhilah dan besar pahalanya. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kalau seandainya orang- orang
mengetahui apa-apa (pahala, berkah dan keutamaan) yang terkandung pada
adzan dan shaff yang pertama, kemudian mereka tidak menemukan jalan
kecuali harus dengan undian, niscya mereka melakukan undian”. (Muttafaq
`alaih)
7. Mengisi waktu di
dalam masjid dengan perbuatan sia-sia, terutama saat imam berkhutbah,
seperti bercanda atau ngobrol. Ini adalah kesalahan yang sangat fatal,
sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, “Apabila
anda berkata pada teman anda pada hari Jum`at, “Diamlah,” pada saat
imam berkhutbah, maka sesungguhnya anda telah berbuat sia-sia”.
Al-Syeikh al-Sindiy di dalam menjelaskan
hadits ini mengatakan, “Siapa yang berbuat sia-sia (saat imam
berkhutbah) maka shalat Jum`atnya menjadi sia-sia, ia tidak mendapatkan
pahala dan keutamaannya.”
Dan beliau bersabda, “Barangsiapa yang
menyentuh (memainkan) batu kerikil maka ia telah berbuat sia-sia”. Imam
al-Nawawi dalam syarahnya mengatakan, “Hadits ini mengandung larang
menyentuh kerikil atau berbuat sia-sia lainnya saat khutbah, dan hadits
ini juga mengandung isyarat (perintah) agar sepenuh jiwa dan raga
menyimak khutbah. Sedangkan yang dimaksud perbuatan sia-sia di sini
adalah perbuatan batil, tercela dan ditolak”
Demikian pula mengedarkan kotak amal saat
khatib sedang berkhutbah. Seharusnya kotak amal itu cukup diletakkan
di pintu-pintu masjid, kemudian jama`ah dihimbau untuk memasukkan
amalnya pada saat masuk atau keluar masjid.
8. Tidur pada saat
berada di dalam masjid dan tidak berupaya untuk menghilangkan rasa
kantuk (dengan berpindah tempat atau berwudhu`).
9. Membacakan pengumuman
dan laporan-laporan sesaat sebelum imam naik mimbar. Sebaiknya laporan
atau pun pengumuman ditempel di etalase masjid, sedangkan pengumuman
yang sangat penting bisa disampaikan seusai shalat Jum`at.
10. Membaca bacaan
tertentu secara bersama-sama, atau menghadiahkan bacaan surat tertentu
kepada orang-orang tertentu saat menjelang khutbah, sehingga menjadi
tradisi yang tidak boleh ditinggalkan. (Kesalahan fatal karena
Rasulullah dan para shahabat tidak pernah melakukannya).
11. Tidak merapatkan
shaff waktu melakukan shalat Jum`at. Masing-masing jama`ah menempati
sajadahnya sendiri-sendiri sehingga terjadi kerenggangan yang sangat
kentara, padahal dua sajadah bisa ditempati oleh tiga orang jama`ah.
Ini menyebab kan shalat Jum`at tidak sempurna. (kesalahan fatal).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
sangat perhatian dan serius dalam merapatkan dan meluruskan barisan
shalat, hingga seakan-akan membidikkan anak panahnya kepada sasaran
tembak.
Kesalahan-kesalahan di atas
mengindikasikan tipisnya keikhlasan seseorang di dalam beribadah kepada
Allah subhanahu wata’ala, juga menunjukkan bahwa orang itu tidak
mempunyai keinginan untuk mendapatkan keridhaan dan rahmat Allah, apa
lagi merindukan-Nya. Sebab orang yang ikhlas dan sangat menginginkan
keridhaan dan rahmat Allah subhanahu wata’ala pasti serius dan
sungguh-sungguh di dalam melaksana kan perintah-Nya, apalagi kalau
keutamaan-keutamaan ibadah itu telah diketahuinya. Ia pasti melakukannya
dengan penuh kehati-hatian dan mengikuti seluruh aturan dan etikanya.
Hal-hal di atas juga membuktikan betapa
sangat lemahnya kecintaan seseorang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, kepada sunnah dan tuntunannya di dalam melakukan ibadah
kepada Allah subhanahu wata’ala. Dan dari sisi lain hal-hal di atas
menunjukkan tidak adanya i`tikad baik dan keinginan untuk memperbaiki
kualitas ibadah, yang menunjukkan bahwa hati orang tersebut sedang
bermasalah, berpenyakit dan jauh dari Allah subhanahu wata’ala.
Ibnul Qayyim di dalam bukunya Ighâtsat
al-Lahfân: (1/72) menjelaskan bahwa di antara tanda-tanda hati seseorang
itu selamat (tidak sakit) adalah perhatian kepada perbaikan kualitas
amal-amalnya lebih besar dari pada amalnya itu sendiri. Maka ia berupaya
keras untuk meluruskan niatnya dan keikhlasan nya, berupaya keras
untuk mutâba`ah dan ihsân. Disamping itu ia selalu merasakan betapa
besarnya karunia Allah kepada dirinya dan betapa lalainya ia di dalam
menunaikan hak-hak Allah subhanahu wata’ala. Wallahu a’lam bish shawab.
Wassalamu’alaikum wr wb
7 Alasan Pria Selingkuh
Mungkin karena keintiman, kegagalan pengendalian diri, atau karena
nafsu? Pakar seks dan hubungan mengemukakan alasan utama kenapa pria
berselingkuh.
1. Mereka menghindari keintiman
"Beberapa pria selingkuh untuk menghindari keintiman yang sesungguhnya. Keintiman membuat mereka takut, sehingga mereka menjauhkan diri dari istri atau pacar dengan berselingkuh," tutur psikiater Gail Saltz, MD. Dengan cara ini mereka tidak perlu sepenuhnya bergantung pada orang lain, sehingga mereka tidak bisa terluka. Ya, itu masuk akal dalam pikiran mereka…
2. Mereka mendambakan keintiman
Di sisi lain, beberapa pria mencari keintiman di luar hubungan mereka. Menurut pakar seks Emily Morse, beberapa pasangan menjauh dari waktu ke waktu dan tidak berkomunikasi tentang kurangnya keintiman. Ketika itu terjadi, beberapa pria berpikir lebih mudah selingkuh daripada membicarakan hal itu.
3. Butuh meningkatkan libido
Anda tahu rasanya kan, di awal hubungan pasangan selalu lengket dan mesra. Tapi setelah beberapa saat, semua terasa terlalu nyaman... yang bukan merupakan hal buruk. Beberapa pria mendambakan hal menggebu-gebu seperti dulu dan pergi ke wanita lain untuk menemukannya.
4. Mereka ingin kontrol
Dr Saltz mengatakan beberapa pria tidak setia karena mereka ingin kontrol dan kekuasaan dalam hubungan, dan selingkuh menjadi salah satu ajang unjuk kekuasaan.
5. Mereka tidak punya pengendalian diri
Morse mengatakan bahwa beberapa pria memang pada dasarnya lemah. Mereka dengan mudah menyerah dengan godaan perselingkuhan, "hanya karena ada kesempatan dan mereka tidak cukup kuat untuk mengatakan tidak." Kedengarannya seperti menggampangkan sesuatu bagi kami.
6. Tidak pernah ketahuan selingkuh sebelumnya
Menurut Dr Saltz, tidak setiap orang yang selingkuh akan melakukannya lagi. Tapi, mereka bisa mengulanginya terutama jika masih bisa belum menemukan alasan apa yang mendorong mereka berselingkuh untuk pertama kali. Atau bisa saja mereka memang tidak peduli dengan siapa pun kecuali diri sendiri.
7. Mereka ingin variasi
Beberapa pria akan berselingkuh meskipun mencintai wanita yang menjadi pasangan mereka. "Pria mengaku berselingkuh karena menginginkan variasi dan pengalaman baru," kata Morse, "tapi melakukannya meskipun masih sangat bahagia dengan hubungan mereka saat ini." Ya... itu cukup aneh.
1. Mereka menghindari keintiman
"Beberapa pria selingkuh untuk menghindari keintiman yang sesungguhnya. Keintiman membuat mereka takut, sehingga mereka menjauhkan diri dari istri atau pacar dengan berselingkuh," tutur psikiater Gail Saltz, MD. Dengan cara ini mereka tidak perlu sepenuhnya bergantung pada orang lain, sehingga mereka tidak bisa terluka. Ya, itu masuk akal dalam pikiran mereka…
2. Mereka mendambakan keintiman
Di sisi lain, beberapa pria mencari keintiman di luar hubungan mereka. Menurut pakar seks Emily Morse, beberapa pasangan menjauh dari waktu ke waktu dan tidak berkomunikasi tentang kurangnya keintiman. Ketika itu terjadi, beberapa pria berpikir lebih mudah selingkuh daripada membicarakan hal itu.
3. Butuh meningkatkan libido
Anda tahu rasanya kan, di awal hubungan pasangan selalu lengket dan mesra. Tapi setelah beberapa saat, semua terasa terlalu nyaman... yang bukan merupakan hal buruk. Beberapa pria mendambakan hal menggebu-gebu seperti dulu dan pergi ke wanita lain untuk menemukannya.
4. Mereka ingin kontrol
Dr Saltz mengatakan beberapa pria tidak setia karena mereka ingin kontrol dan kekuasaan dalam hubungan, dan selingkuh menjadi salah satu ajang unjuk kekuasaan.
5. Mereka tidak punya pengendalian diri
Morse mengatakan bahwa beberapa pria memang pada dasarnya lemah. Mereka dengan mudah menyerah dengan godaan perselingkuhan, "hanya karena ada kesempatan dan mereka tidak cukup kuat untuk mengatakan tidak." Kedengarannya seperti menggampangkan sesuatu bagi kami.
6. Tidak pernah ketahuan selingkuh sebelumnya
Menurut Dr Saltz, tidak setiap orang yang selingkuh akan melakukannya lagi. Tapi, mereka bisa mengulanginya terutama jika masih bisa belum menemukan alasan apa yang mendorong mereka berselingkuh untuk pertama kali. Atau bisa saja mereka memang tidak peduli dengan siapa pun kecuali diri sendiri.
7. Mereka ingin variasi
Beberapa pria akan berselingkuh meskipun mencintai wanita yang menjadi pasangan mereka. "Pria mengaku berselingkuh karena menginginkan variasi dan pengalaman baru," kata Morse, "tapi melakukannya meskipun masih sangat bahagia dengan hubungan mereka saat ini." Ya... itu cukup aneh.
Rabu, 09 Januari 2013
6 Film Korea Penguras Air Mata
1. A Long Visit [2010]
Pada suatu hari Jisuk mengunjungi sang ibu yang tinggal di desa. Dalam perjalanan, kenangan membawanya pada masa-masa indah bersama sang ibu.Film ini benar-benar luar biasa. Yoo Sung Yup berhasil menguras berliter-liter air mata. Lewat film ini pula kita tahu cinta seorang ibu pada anaknya memang tak pernah lekang oleh apapun. Wajib ditonton untuk siapapun yang sedang merindukan sosok ibu. Atau calon Ibu.
2. A Moment To Remember [2004]
Pertemuan Kim Su Jin dengan Choi Ceol Su, pegawai konstruksi bangunan,
membawa mereka dalam jenjang hidup yang lebih serius. Sayangnya kisah
cinta keduanya setelah itu tidaklah seindah dongeng.
Setelah menikah dengan Choi Ceol Su, Kim Su Jin menyadari dirinya
divonis alzheimer. Pada titik ini sekotak tisu mungkin bisa habis dalam
sekejap. Karena A MOMENT TO REMEMBER mampu membawa kita pada
momen-momen penguras air mata. Tak pelak membuat sebuah pertanyaan
muncul: apa yang akan kita lakukan jika ada di posisi Choi yang berusaha
ikhlas menerima penyakit istrinya dengan lapang dada?
3. Hello Ghost [2010]
Sang Man adalah yatim piatu yang pada suatu titik hidupnya mencoba bunuh
diri. Sayangnya, usaha bunuh diri itu gagal. Gantinya, dia malah
didatangi oleh penampakan satu keluarga hantu.
Ide film ini memang tidak original. Namun sineas film Korea Selatan
selalu punya cara agar filmnya berbeda dan memiliki taji. Alhasil,
jadilah HELLO GHOST sebagai drama komedi dengan twist ending yang cukup membuang banyak tisu
4. My Sassy Girl [2001]
Pertemuan Kyun Woo dengan gadis cantik di stasiun kereta api merubah hidupnya yang membosankan. Sejak saat itu Kyun Woo seolah menjadi bulan-bulanan gadis yang tidak diketahui namanya tersebut.
Film yang diadaptasi dari novel Kim Ho Sik ini konon diilhami dari kisah nyata. Pada paruh kedua Kwak Jae Young, selaku sutradara, berhasil membuat ritme penceritaan film yang awalnya ceria menjadi mellow. Hal tersebut sontak berhasil mengaduk emosi penonton hingga menangis darah melihat ending-nya.
5. 200 Pounds Beauty [2006]
Merdu suara si gemuk Hanna membuat karir penyanyi cantik Korea bernama Ami, yang selalu tampil lip sync, memuncak. Bosan selalu dianggap invisible oleh orang-orang di sekitarnya, Hanna memutuskan melakukan operasi besar-besaran agar terlihat cantik.
Perjuangan Hanna menjadi populer patut diteladani lebih jauh. Termasuk isu-isu plastic surgery yang saat itu (hingga kini) marak di industri hiburan Korea. Meski klise Kim Young Hwa mampu membuat penonton turut larut dalam kisah film yang lucu namun di kesempatan lain berhasil membuat perasaanmu membiru.
6. Windstruck [2004]
WINDSTRUCK adalah film arahan Kwak Jae Young yang rilis tahun 2007. Berkisah tentang sebuah kebetulan yang mempertemukan Kyung Jin, seorang polisi wanita, dengan Myung Woo, seorang guru. Kedekatan di antara keduanya lambat laun menghadirkan cinta. Meski saat cinta itu harus bersemi, takdir merubah segalanya.
Sebuah kecelakaan menewaskan Myung Woo. Pada titik ini Jae Young selaku sutradara dan penulis naskah, benar-benar memaksa air mata untuk tidak berhenti mengalir. Perjuangan Kyung Jin mengikhlaskan Myung Woo membuat emosi naik turun.
Minggu, 06 Januari 2013
10 WASIAT UNTUK WANITA SHOLEHAH
1. Takwa kepada Allah dan menjauhi maksiat
Bila engkau ingin kesengsaraan bersarang di rumahmu dan bertunas, maka bermaksiatlah kepada Allah ta'ala. Sesungguhnya kemaksiatan menghancurkan negeri dan menggoncang kerajaan. Oleh karena itu jangan engkau goncangkan rumahmu dengan berbuat maksiat kepada Allah ta'ala.
"Wahai hamba Allah..! Jagalah Allah ta'ala maka Dia akan menjagamu beserta keluarga dan rumahmu."
Sesungguhnya ketaatan akan mengumpulkan hati dan mempersatukannya, sedangkan kemaksiatan akan mengoyak hati dan menceraiberaikan keutuhannya.
Karena itulah, salah seorang wanita shalihah jika mendapatkan sikap keras dan berpaling dari suaminya, ia berkata: Aku mohon ampun kepada Allah! itu terjadi karena perbuatan tanganku (kesalahanku) Maka hati-hatilah wahai saudariku muslimah dari berbuat maksiat, khususnya:
- Meninggalkan shalat atau mengakhirkannya atau menunaikannya dengan cara yang tidak benar.
- Duduk di majlis ghibah (bergosip) dan namimah, berbuat riya' (pamer) dan sum'ah.
- Menjelekkan dan mengejek orang lain. Allah berfirman : "Wahai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang menolok-olokkan) dan janganlah wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita yang mengolok-olokkan." [TQS. Al Hujurat: 11]
- Keluar menuju pasar tanpa kepentingan yang sangat mendesak dan tanpa didampingi mahram. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya." [HR. Muslim]
- Mendidik anak dengan pendidikan barat atau menyerahkan pendidikan anak kepada para pambantu dan pendidik-pendidik yang kafir.
- Meniru wanita-wanita kafir. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka." [HR. Imam Ahmad dan Abu Daud serta dishahihkan Al-Albany]
- Membiarkan suami dalam kemaksiatannya.
- Tabarruj (pamer kecantikan).
- Membiarkan sopir dan pembantu yang bukan mahrom masuk ke dalam rumah tanpa kepentingan yang mendesak.
2. Berupaya mengenal dan memahami suami
"Hendaknya engkau berupaya memahami suamimu."
Apa–apa yang ia sukai, berusahalah memenuhinya dan apa-apa yang ia benci, berupayalah untuk menjauhinya dengan catatan selama tidak dalam perkara maksiat kepada Allah karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al-Khaliq (Allah Azza Wajalla).
3. Ketaatan yang nyata kepada suami dan bergaul dengan baik
Sesungguhnya hak suami atas istrinya itu besar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seandainya aku boleh memerintahkanku seseorang sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan istri untuk sujud kepada suaminya." [HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albany]
Hak suami yang pertama adalah ditaati dalam perkara yang bukan maksiat kepada Allah dan baik dalam bergaul dengannya serta tidak mendurhakainya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dua golongan yang shalatnya tidak akan melewati kepalanya, yaitu budak yang lari dari tuannya hingga ia kembali dan istri yang durhaka kepada suaminya hingga ia kembali." [HR. Thabrani dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albany]
Ketahuilah, engkau termasuk penduduk surga dengan izin Allah, jika engkau bertakwa kepada Allah dan taat kepada suamimu. Dengan ketaatanmu pada suami dan baiknya pergaulanmu terhadapnya, engkau akan menjadi sebaik-baik wanita (dengan izin Allah).
4. Bersikap qanaah (merasa cukup)
"Kami menginginkan wanita muslimah ridha dengan apa yang diberikan untuknya baik itu sedikit ataupun banyak."
Maka janganlah ia menuntut di luar kesanggupan suaminya atau meminta sesuatu yang tidak perlu. Renungkanlah wahai saudariku muslimah, adabnya wanita salaf radhiallahu 'anhunna. Salah seorang dari mereka bila suaminya hendak keluar rumah ia mewasiatkan satu wasiat kepadanya. Apakah itu?? Ia berkata pada suaminya: "Hati-hatilah engkau wahai suamiku dari penghasilan yang haram, karena kami bisa bersabar dari rasa lapar namun kami tidak bisa bersabar dari api neraka."
5. Baik dalam mengatur urusan rumah tangga
Seperti mendidik anak-anak dan tidak menyerahkannya pada pembantu, menjaga kebersihan rumah dan menatanya dengan baik dan menyiapkan makan pada waktunya.
Termasuk pengaturan yang baik adalah istri membelanjakan harta suaminya pada tempatnya (dengan baik), maka ia tidak berlebih-lebihan dalam perhiasan dan alat-alat kecantikan.
6. Baik dalam bergaul dengan keluarga suami dan kerabat-kerabatnya, khususnya dengan ibu suami sebagai orang yang paling dekat dengannya
Wajib bagimu untuk menampakkan kecintaan kepadanya, bersikap lembut, menunjukkan rasa hormat, bersabar atas kekeliruannya dan engkau melaksanakan semua perintahnya selama tidak bermaksiat kepada Allah ta'ala semampumu.
7. Menyertai suami dalam perasaannya dan turut merasakan duka cita dan kesedihannya
-"Jika engkau ingin hidup dalam hati suamimu, maka sertailah ia dalam duka cita dan kesedihannya."_
Renungkanlah wahai saudariku kedudukan Ummul Mukminin, Khadijah radhiallahu'anha, dalam hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam walaupun ia telah meninggal dunia.. Kecintaan beliau kepada Khadijah tetap bersemi sepanjang hidup beliau, kenangan bersama Khadijah tidak terkikis oleh panjangnya masa. Bahkan terus mengenangnya dan bertutur tentang andilnya dalam ujian, kesulitan dan musibah yang dihadapi. Seorangpun tidak akan lupa perkataannya yang masyur sehingga menjadikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasakan ketenangan setelah terguncang dan merasa bahagia setelah bersedih hati ketika turun wahyu pada kali pertama:
"Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya. Karena sungguh engkau menyambung silaturahmi, menanggung orang lemah, menutup kebutuhan orang yang tidak punya dan engkau menolong setiap upaya menegakkan kebenaran." [HR. Mutafaq alaihi, Bukhary dan Muslim]
8. Bersyukur (berterima kasih) kepada suami atas kebaikannya dan tidak melupakan keutamaannya
Wahai istri yang mulia! Rasa terima kasih pada suami dapat kau tunjukkan dengan senyuman manis di wajahmu yang menimbulkan kesan di hatinya, hingga terasa ringan baginya kesulitan yang dijumpai dalam pekerjaannya. Atau engkau ungkapkan dengan kata-kata cinta yang memikat yang dapat menyegarkan kembali cintamu di hatinya. Atau memaafkan kesalahan dan kekurangannya dalam menunaikan hak-hakmu dengan membandingkan lautan keutamaan dan kebaikannya kepadamu.
9. Menyimpan rahasia suami dan menutupi kekurangannya (aibnya)
Istri adalah tempat rahasia suami dan orang yang paling dekat dengannya serta paling tahu kekhususannya. Bila menyebarkan rahasia merupakan sifat yang tercela untuk dilakukan oleh siapapun, maka dari sisi istri lebih besar dan lebih jelek lagi. Saudariku, simpanlah rahasia-rahasia suamimu, tutuplah aibnya dan jangan engkau tampakkan kecuali karena maslahat yang syar'i seperti mengadukan perbuatan dzalim kepada Hakim atau Mufti atau orang yang engkau harapkan nasehatnya.
10. Kecerdasan dan kecerdikan serta berhati-hati dari kesalahan
Termasuk kesalahan adalah: Seorang istri menceritakan dan menggambarkan kecantikan sebagian wanita yang dikenalnya kepada suaminya. Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang hal itu dalam sabdanya: "Janganlah seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu mensifatkan wanita itu kepada suaminya sehingga seakan-akan suaminya melihatnya." [HR. Bukhary dalam An-Nikah]
Untuk para istri yang berhasrat menjadi penyejuk hati dan mata suaminya. Semoga Allah memeliharamu dalam naungan kasih sayang dan rahmat-Nya. Aamiin.
Wallahu a'lam bish showab...
Kisah Cinta Pria Miskin dan Wanita Kaya
Renungkanlah kisah cinta pria miskin dan wanita kaya ini. Kita tidak
bisa menyelami semuanya untuk mengetahui makna cinta yang sebenarnya.
Kita tidak pernah bisa tau bagaimana masa depan akan merubah seseorang.
Setiap hidup, ada garis takdir yang terus berjalan,seiring nafas kita
bekerja. Setiap manusia tidak hidup dari sesuatu yang tidak bertujuan.
Kisah renungan yang sangat bagus ini bisa dibaca untuk menambah motivasi
dan inspirasi serta perenungan.
Seorang Pemuda miskin mencintai seorang gadis kaya. Suatu hari Pemuda itu nembak si gadis.
Gadis itu berkata, "Dengar ya, gaji bulanan Anda sama dengan pengeluaran harianku..!
Haruskah aku pacaran dengan Anda? Aku tidak akan pernah mencintai Anda. Jadi, lupakan diriku dan pacaran dengan orang lain yang setingkat dengan Anda"
Tapi entah kenapa si Pemuda tidak bisa melupakannya begitu saja.
10 tahun kemudian, mereka bertemu disebuah pusat perbelanjaan.
Wanita itu berkata, "Hei Kamu!! Apa kabar?
Sekarang aku sudah menikah. Apakah kamu tahu, berapa gaji suamiku ? Rp.20 juta perbulan! Dapatkah kamu bayangkan ? Dia juga sangat cerdas".
Mata Pemuda itu berlinang air mata mendengar kata-kata wanita itu, Beberapa menit kemudian suami wanita itu datang. Sebelum wanita itu bisa mengatakan sesuatu,
Suaminya berkata :"Pak...?! Saya terkejut melihat Anda disini. Kenalkan istri saya."
Lalu dia berkata kepada istrinya, "Kenalkan Bossku, Boss masih lajang lho..
Dia mencintai seorang gadis tapi gadis itu menolaknya. Itu sebabnya dia masih belum menikah. Sial sekali gadis itu.. Bukankah sekarang tidak ada lagi orang yang mencintai seperti itu?. "
Wanita itu merasa terkejut dan malu sehingga tidak berani melihat kedalam mata si Pemuda.
Kadang orang yang kita sakiti dan kita hina jauh akan lebih sukses dari pada yang kita bayangkan, Setelah semua terjadi timbulah sebuah penyesalan dari dirinya. Kadang orang yang di hina akan memakai hinaannya untuk mengapai sebuah kesuksesan. Ini hanya sebagian cerita kehidupan nyata, Bukan harta yang akan membuat kita bahagia, tapi bersyukurlah yang membuat kita bahagia.
Seorang Pemuda miskin mencintai seorang gadis kaya. Suatu hari Pemuda itu nembak si gadis.
Gadis itu berkata, "Dengar ya, gaji bulanan Anda sama dengan pengeluaran harianku..!
Haruskah aku pacaran dengan Anda? Aku tidak akan pernah mencintai Anda. Jadi, lupakan diriku dan pacaran dengan orang lain yang setingkat dengan Anda"
Tapi entah kenapa si Pemuda tidak bisa melupakannya begitu saja.
10 tahun kemudian, mereka bertemu disebuah pusat perbelanjaan.
Wanita itu berkata, "Hei Kamu!! Apa kabar?
Sekarang aku sudah menikah. Apakah kamu tahu, berapa gaji suamiku ? Rp.20 juta perbulan! Dapatkah kamu bayangkan ? Dia juga sangat cerdas".
Mata Pemuda itu berlinang air mata mendengar kata-kata wanita itu, Beberapa menit kemudian suami wanita itu datang. Sebelum wanita itu bisa mengatakan sesuatu,
Suaminya berkata :"Pak...?! Saya terkejut melihat Anda disini. Kenalkan istri saya."
Lalu dia berkata kepada istrinya, "Kenalkan Bossku, Boss masih lajang lho..
Dia mencintai seorang gadis tapi gadis itu menolaknya. Itu sebabnya dia masih belum menikah. Sial sekali gadis itu.. Bukankah sekarang tidak ada lagi orang yang mencintai seperti itu?. "
Wanita itu merasa terkejut dan malu sehingga tidak berani melihat kedalam mata si Pemuda.
Kadang orang yang kita sakiti dan kita hina jauh akan lebih sukses dari pada yang kita bayangkan, Setelah semua terjadi timbulah sebuah penyesalan dari dirinya. Kadang orang yang di hina akan memakai hinaannya untuk mengapai sebuah kesuksesan. Ini hanya sebagian cerita kehidupan nyata, Bukan harta yang akan membuat kita bahagia, tapi bersyukurlah yang membuat kita bahagia.
Saya Mau Berubah . . .
Dikisahkan, di sebuah seminar motivasi, setelah mendengar banyak kiat-kiat dan pelajaran di sana, saatnya para peserta pulang dengan membawa kesan dan semangat yang membara untuk dipraktekkan di kehidupan mereka lebih lanjut. Di antara mereka, beberapa orang tampak mengalami kemajuan yang berarti. Mereka yang merasakan manfaat dan sangat terbantu setelah mengikuti seminar tersebut, memberitahu teman dan saudara-saudaranya bahwa seminar yang diikutinya sangat bagus dan luar biasa. Dia mulai melakukan anjuran yang diajarkan dan mengalami perubahan cara pandang dan kebiasaannya. Dikesehariaannya, dia berusaha terus menyemangati diri sendiri, aktif mengikuti kegiatan yang positif, mengarahkan seluruh perhatiannya pada usaha yang dijalankan, dan hasilnya....perubahan yang luar biasa dikehidupannya! Mengalami kemajuan dan bersyukur!Ada kelompok yang lain. Setelah mengikuti seminar, mereka juga tampak bersemangat, bersiap-siap untuk mengadakan perubahan, membuat rencana sedetil mungkin. Sayangnya, setelah beberapa saat, rencana yang dibuat tetaplah rencana. Blok mental karena kebiasaan yang dijalani selama ini yakni malas, menunda, tidak bisa menerima penolakan, cepat putus asa saat mengalami benturan, serta cara pandangnya yang negatif terhadap sekelilingnya menyebabkan dia kembali ke pola lama dan mulai menyalahkan keadaan disekelilingnya yang dituduh tidak mendukung dia.
Akhirnya, saat ditanya, Anda pernah mengikuti seminar motivasi? "Oya. Saya pernah mengikutinya, seminar yang bagus, pesertanya banyak dan pembicaranya hebat tetapi apa yang diajarkan tidaklah mudah untuk dijalankan. Karena sukseskan milik orang-orang tertentu, dan sayangnya saya bukanlah orang itu."
Kelompok yang lain lagi. Setelah mengikuti seminar, dia pun mulai mencoba membuat perubahan. Sayangnya, upayanya tidak terlalu kuat sehingga saat orang-orang disekililingnya tidak menyukai perubahan yang dicobanya, dia pun merasa dijauhi dan tidak diterima dilingkungannya. Akhirnya, sudah bisa ditebakkan?
Pembaca yang budiman,
Seminar sehebat apapun, teknik secanggih apapun, rumus teori seampuh apapun, selamanya tidak akan mampu merubah manusia jika manusia itu sendiri tidak mau merubah dirinya sendiri!
Bagi saya kehidupan adalah ruang kuliah atau tempat belajar tanpa batas, bagi pembelajar sejati setiap orang bisa menjadi guru bagi dirinya sendiri, bagi pembelajar tulen cepat sekali menyerap apa yang terjadi disekelilingnya dan dengan cerdas mampu mencerna sebagai bahan belajar untuk kemajuan karier dan hidupnya.
Jadi akhirnya semua kembali pada diri sendiri, bagaimana kita mengelola pikiran dan sikap mental dalam menghadapi perubahan, sekaligus secara tegas mau berubah hingga mampu mengaktualisasikan diri sampai ke puncak kesuksesan.
Sabtu, 05 Januari 2013
SAAT VIRUS ROMANTIS MEMBOMBARDIR DUNIA
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus
( QS.Al Mumtahanah :1 )
Rasa
cinta merupakan kodrat manusiawi yang dimiliki oleh setiap insani sejak
kecil hingga dewasa.Namun terkadang manusia terbuai oleh cinta yang tak
nyata.Yang condong mengedepankan rasa emosional dan nafsu yang
terkadang menguasai akal manusia.Seperti yang tersirat pada kalimat romantis
yang merupakan karya sastra Eropa pada akhir abad ke-18 di Jerman yang
sudah membooming didunia ini, yaitu sifat manusia yang mengedepankan
perasaan dan angan-angan serta impian.
Namun
ketika praktek agama telah memudar dalam suatu masyarakat Islam, sering
terjadi dikotomi makna cinta yang telah tertera dalam
Al-Qur’an.Sehingga kebenaran dan kewajiban dianggap salah dan sebaliknya
kesalahan yang berlandaskan romantis dianggap the real.
Romantisisme adalah salah satu kekeliruan yang dianggap benar dan
diibaratkan sifat yang menyenangkan yang khas dimilki orang-orang
baik.Tapi waspadalah dibalik makna yang tersirat pada romantis adalah
menolak akal sehat karena berlawanan dengan filosofisnya dan menuntun
kearah bahaya yang tak terduga.Sehingga dapat menjauhkan
seseorang dari agama dan Allah.Sedangkan sentimental merupakan cabang
dari perasaan romantis laksana tongkat bagi orang buta yang menuntun
manusia diluar sadar emosinya.
Sebetulnya cinta bukan suatu aib karenanya manusia termotivasi untuk bangkit dan semangat dalam menjalani hidupnya jika
ia dapat memahami antara cinta nyata dan tidak nyata.Cinta nyata
sifatnya mutlak dan kholis sebagai wujud ketaatan kita kepada Allah
dengan mengamalkan segala kewajiban dan perintah-Nya tanpa menduakan-Nya
dengan keduniawian yang sesaat.Sebenarnya, Allah tidak melarang
perasaan cinta sesuai dengan firman Allah :
Allah
tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula)
mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan
sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir
kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan
barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim.
( QS.Al Mumtahanah :8-9 )
Esensi dari ayat bahwa Allah menganugrahi manusia dengan parasaan cinta :
· Kepada sesama manusia, kawan, teman dan saudara yang mengajak kita menuju kebaikan
· Kepada orang tua yang telah mendidik kita dari kecil sampai dewasa karena ridho Allah terdapat pada kedua orang tua.
· Kepada non muslim yang tidak memerangi agama Islam dan mengusir umat muslim dari rumahnya
Oleh
sebab itu kita harus membendung perasaan romantis dan cinta kita dengan
benteng agama dan ibadah.Karena realita yang ada jutaan manusia didunia
ini tlah diperbudak oleh perasaan, emosi, ambisi, hawa nafsu,
kebencian, kemarahan disebabkan cinta, sesuai dengan firman Allah :
Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan
Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan
tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk
sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil
pelajaran?(QS.Al-Jaatsiyah :23)
Embrio dan Metamorfosis Ideologi Romantik
Embrio dan metamorfosis ideologi romantisisme yang dibagi menjadi 4 aspek ;
Nasionalis romantik
Sebetulnya romantisisme merupakan embrio dari nasionalisme romantik yang menyebar ke seluruh Eropa abad ke-18.Sebelum itu, rakyat di bawah kekuasaan tuan tanah.Kemudian, mereka bersatu di pimpin oleh
pemerintahan pusat yaitu Prancis dan Inggris.Namun saat itu Itali tahun
1870 yang disususul Jerman panda tahun 1871 membentuk Negara
sendiri.Walaupun Negara tersebut lambat dalam mengadopsi
gagasan nasionalisme romantik.Akan tetapi, situasi khusus ini alasan
utama berkembangnya nasionalisme ekstrim yang sangat radikal untuk
mencapai kekuasaan, Naziisme dan Fasisme , merupakan corak
sentimen-sentimen nasionalistik yang fanatis dengan formasi persatuan
nasional terlambat.Yang mengagungkan perasaan diatas kerusakan akal
sehat, kepercayaan mereka bahwa bangsa mereka diberkahi ruh mistis dan
misterius yaitu paganisme kepercayaan terhadap benda atau
patung.Sehingga pertumpahan darah merupakan kunci utama dalam menjunjung tinggi teori evolusi demi jalannya
nasionalisme romantic yang dirintis oleh Hitler dan Darwin.Dan
Mentalitas haus darah ini sangat terlihat pada perang dunia kedua,
disebabkan nafsu para romantik psikopatis Hitler, Mussolini dan Stalin +
55 juta orang meninggal hanya demi kekuasaan tanpa visi dan misi yang
menjunjung tinggi toleransi manusia.Karena peran mereka bikan hanya
terhadap konflik global bahkan mengakar panda peperangan dan agresi diantara
berbagai suku, agama dan Negara.Dan saat ini gagasan ini telah
diaplikasikan oleh Amerika dan Israel untuk melawan kaum muslim dan
Negara dibawah mereka.
Romantisisme materialis
Kehidupan
dunia memang sudah terselebungi oleh awan positifistik yang menilai
segala sesuatu secara empiris( inderawi) bukan akal fikiran.Sehingga
objek atau benda mempunyai kedudukan yang tinggi dari pada manusia.Para pemuja romantisisme materealis lebih mencintai dunia daripada akherat, yang bisa kita tela’ah melalui beberapa sifatnya :
· Materi atau benda merupakan tolak ukur kebahagian manusia
· Tanpa materi, harta dan benda manusia tidak bisa hidup
· Dunia
ini modern karena teknologi (materi yang berbentuk benda), jadi
teknologi harus maju dan berkembang sehingga dapat membentuk peradapan
manusia modern.
· Agama membatasi seseorang untuk memperoleh kekayaan
· Fakir miskin bagi mereka merupakan perangi dunia karena tidak mempunyai harta
Inilah pemikiran paham materealisme yang lebih mencintai dunia diatas segala-galanya bahkan Tuhan mereka nomer duakan.Padahal kehidupan dunia hanya sesaat dan sementara.
Romantisisme berbaju agama
Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji,
mereka berkata: “Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang
demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.” Katakanlah:
“Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji.”
Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?(
QS.Al-A’raf :28)
Realitas
saat ini tentang agama sangat ricuh dan maya, hal ini disebabkan
golongan atau kelompok yang menyatakan dirinya agama belum tentu agama
sejati melainkan agama budaya yaitu agama yang dilahirkan karena
sekelompok individu yang merasakan kekuatan spirit dibalik gerakannya
dan akhirnya aktivitasnya mengatas namakan Tuhan.Seperti para penyembah
berhala dimasa nabi Musa yang menentang para-para nabi dan sering
menuduh mereka “ mengarang-ngarang cerita – cerita bohong tentang
Allah.Misalnya, Fir’aun yang menyimpang sampai panda tahap mengakui dirinya Tuhan, dan berkat pada nabi Musa :
- Dan berkata Fir’aun (kepada pembesar-pembesarnya): “Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi”( QS.Al-Mu’min, 40:26).Hal ini menunjukkan bahwa pemikiran dan perbuatan menyimpang atas agama dan samaran agama bisa saja terjadi.Apalagi pengaruh ideologi romantisisme berbaju agama merupakan ritual tingkat tinggi bagi penganut paganisme karena mereka mengingkari bahwa agama yang haq disisi Allah adalah Islam, sesuai dengan firman Allah : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu (QS.Al Maidah :3). Bagi mereka makna ikhlas adalah penyerahan diri dengan pasrah sesuai dengan gagasan pimpinan atau pemuka agama mereka yang berorientasi panda hal mistis, walaupun sebenarnya hakekat ikhlas adalah melaksanakan perbuatan-perbuatan yang terpuji demi kemaslahatan individu dan bersama, seperti : sholat, puasa, zakat, bersedekah dan haji.Fakta-fakta dari romantisisme berbaju agama, misalnya :
- Pengaruh emosionalisme pemuja setan bunuh diri masal.Hal ini dikarenakan Herff Applewhite berkata, bahwa Do akan datang dari UFO dan kita bisa menemuinya melalui ruh kita saja dan bukan jasad kita.
o Menurut gagasan romantic agama Kristen, bahwa hamba Yesus akan lebih dekat dengannya dengan menyalib dirinya dan ahl tersebut merupakan pekerjaan mulia yang diperintahkan oleh Tuhan.
Padahal
Allah tidak pernah menyuruh hambanya dan umat manusia tuk berbuat keji
terhadap dirinya sendiri.Jadi intinya romatisisme dalam agama
menyesatkan dan beroreintasikan pada hal-hal mistik bukan keihklasan
yang semata-mata dilaksanakan untuk menggapai ridho Illahi.
Cinta Romantik antara Pria dan Wanita
Dalam hubungan antara pria dan wanita yang terikat
tanpa ridho Illahi, merupakan faktor kritis yang menuntun pada
pengikisan iman. Dalam cinta dan pemahaman romantic ini mereka ibarat
dua sejoli dengan saling menunjukkan satu sama lain hakekat cinta seolah-olah mereka memiliki eksistensi terpisah dari Allah. Singkatnya
masing-masing individu memang diciptakan dengan pasangannya
masing-masing. Tapi apakah itu merupakan faktor utama tuk melupakan
kewajiban kita sebagai hamba-Nya. Realita yang nyata, berapa pemuda dan pemudi yang menujukan cinta-Nya pada Allah secara mutlak ? Yang
ada hanya omong kosong yang begitu menghidupkan hasrat dan nafsu yang
sentiment dengan menggoreskan dan mengucapkan kalimat-kalimat yang
sangat romantis,seperti: Aku tidak bisa hidup tanpamu. Kau Pujaanku.Kutak bisa Hidup tanpamu
Sehingga
hidup mereka terperangkap oleh bayangan-banyangan cinta dan wajah sang
kekasih. Apalagi ketika nafsu sudah tak dapat di bendung dan perasaan
cinta tlah membara hubungan sexpun dilakukan diluar nikah dengan dalih
atas nama cinta. Berapa ratusan ribu atau jutaan rupiah yang terbuang
untuk berkomukasi lewat HP dan chatting yang sangat digemari oleh para
pemuda dan pemudi maupun orang tua ? Dan berapa ratusan uang yang
diberikan oleh orang tua yang Sholeh dan sholehah kepada anaknya di
habiskan hanya untuk kekasihnya ? Dan berapa pemuda pemudi yang bunuh
diri karena cinta?.
Fenomena
tersebut bukan sesuatu yang asing tapi sudah menjadi ta’biat yang
menjamur dalam beberapa benak manusia saat ini. Padahal “Indahnya dunia hanya sesaat dan manisnya cinta sampai maut menjemput . Sehingga kapan lagi kita mencicipinya.” Dan Slogan tersebut dewasa ini menjadi pedoman hidup sebagian manusia yang jauh dari cahaya Illahi.
Kesimpulan
Sampai
kapanpun masa depan dunia ini penuh dengan 1001 pertanyaan atau lebih
.Jika romantisisme menjamur dan tumbuh subur di benak manusia.
Sebetulnya, hakekat cinta diorentasikan pada nilai keikhlasan bukan
fanatik yang mengedepankan emosi dan nafsu semata.Dan Islam telah
menyerukannya, seperti jihad dalam menyebarkan agama Islam bukan untuk
pertumpahan darah melainkan untuk menghapus paham-paham jahiliyah yang
merususak kedaimaian dunia. Oleh sebab itu jihad untuk agama, Negara dan meningkatkan sumber daya alam ataupun meteri semata-mata
untuk menggapai ridho Illahi bukan nafsu. manusia merupakan ikatan
antara wanita dan lelaki yang dirajut untuk memperoleh ridho Illahi
Apalagi percintaan antara pemuda pemudi, laki-laki dan
perempuan yang berdasarkan hasrat semata penyebab timbulnya zina serta
wadah untuk melalaikan kewajiban sebagai hamba Allah.Oleh,
sebab itu marilah kita bangun peradaban manusia yang mulia dengan
menggapai cinta-Nya yang nyata bukan menyibukkan diri dengan
romantisisme yang duniawi saja sehingga menjerumuskan seseorang pada jalan yang sesat.Maka jangan kita kikis kearifan dan spiritual yang kita miliki tapi mari kita beusaha meningkatkannya, sebagai manifestasi kita menuju kehidupan yang abadi dalam naungan Illahi
Perjalanan Hidup Prof. Dr. Ing. Bj. Habibie
Perjalanan Hidup Prof. Dr. Ing. Bj. Habibie
Ketika beliau pergi haji akhir tahun 1982, mendapatkan
pujian, “Habibie, dunia ini tidak tuli dan buta. Bahwa, didunia ini
terdapat ilmuwan muslim yang mengangkat nama Islam dimata dunia dengan
prestasi dan progresifitas.”
-Pengeran Sultan Abdul Aziz (Saudi Arabia)-
Siapa yang tak kenal dengan ilmuwan Islam di abad
modern ini, manusia pintar, genius dan mungkin diantara 130 juta
penduduk Indonesia. Berbagai ilmu eksakta, sosial, politik dan aeronik
telah dikuasai walaupun secara otodidaks maupun akademik. Perjalan hidup
B.J. Habibie merupakan pelajaran hidup seorang ilmuwan tanah air yang
sukses dimata dunia bukan hanya fiktif ataupun rekayasa melainkan
realitas yang nyata dan fakta. Oleh sebab itu pada rubrik ini kita akan
mengetahui, siapakah BJ. Habibie? Bagaimanakah beliau mendapatkan
prestasi yang gemilang dimata dunia? Faktor apakah yang mendasari
kesuksesan beliau baik di Indonesia maupun dirantau?
Bj. Habibie lahir di Pare-Pare tepatnya provinsi
Ujung Pandang pada tanggal 25 Juni 1936 dengan nama lengkap Bacharuddin
Jusuf Habibie, putra Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A Tuti Marini
Puspowardojo, beliau merupakan anak ke-4 dari delapan bersaudara, sejak
kecil beliau telah membangun begron masa depannya yang cemerlang baik
dari segi spiritual maupun intelektual. Belajar, membantu orang tua,
mengaji dan shalat merupakan rutinitas sehari-hari yang tak pernah
ditinggalkan. Oleh sebab itu, sejak duduk di bangku sekolah beliau
adalah murid yang jenius, ramah, sopan dan tidak sombong. Sehingga
pelajaran eksakta yang sulit seperti, matematika, fisika, kimia, stereo
dan geneo dalam sekejap dapat diselesaikan dengan nilai yang baik
sekali.
Namun sejak 3 September 1950, bapak beliau meninggal
karena mengalami serangan jantung ketika menunaikan shalat Isya’. Dengan
perasaan duka yang mendalam R.A Tuti Marini menadahkan tangan kepada
Allah untuk meminta ketabahan dalam menghadapi hari-hari selanjutnya.
Setelah beberapa saat setelah kematian suaminya beliau langsung
memutuskan kepada anak laki-laki pertamanya yaitu Habibie untuk pindah
ke Jawa (Bandung) agar dapat meneruskan pendidikannya.
Tetapi jauh dari kehidupan anaknya yang rajin dan
tekun belajar, Ny. R.A Tuti Marini tidak merasa tenang, sehingga
memutuskan untuk meninggalkan Ujung Pandang sekeluarga untuk
transmigrasi ke Bandung dengan menjual rumah dan kendaraannya. Selama
menjadi mahasiswa di ITB Habibie memang banyak tertarik dibidang
aeromodeling atau model pesawat terbang yang ia buat sendiri.
Menjadi Mahasiswa di Aachean
Pada tahun lima puluhan, belajar diluar negeri masih
merupakan hal yang langka, baik dengan beasiswa pemerintah maupun biaya
sendiri. Tetapi Ny. R. A Tuti Marini sudah bertekad kepada anak-anaknya
untuk melanjutkan pendidikan semaksimal kemampuannya, termasuk keluar
negeri B.J. Habibie mendengar sendiri malam ketika ayahnya meninggal,
ibunya yang waktu itu mengandung delapan bulan berteriak-teriak dan
bersumpah di depan jasad Alwi Jalal Habibie suaminya, bahwa cita-cita
suaminya terhadap pendidikan anak-anaknya akan diteruskan. Itulah yang
membuat Habibie tidak heran ketika diajak runding ibunya. “Nak, kamu
sudah saya dapatkan beasiswa untuk keluar negeri. Sudah ada izin dari P
dan K, katanya.”
Kebetulan pada suatu hari ia bertemu dengan Kenkie
(Laheru) temannya di ITB. Laheru mengatakan ia akan pergi ke Jerman
melanjutkan pendidikan. B.J. Habibie langsung menyatakan bahwasannya ia
juga berniat, tetapi bagaimana bisa memperoleh izin dan visa ? Laheru
menjawab, sementara ini yang paling penting adalah menghubungi
kementerian perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Jakarta.
Beliau langsung berangkat ke Jakarta dan menemui
petugas yang berwenang. Waktu itu beliau ditanya jurusan apa yang paling
dikuasai? Beliau menjawab fisika yang termasuk jurusan aeronautika atau
intruksi pesawat terbang. Ibu beliau mengirim Habibie keluar negeri
dengan alasan, Saya memilih Habibie karena anak itu kelihatan lebih
serius dalam hal belajar. Sampai-sampai dibalik pintupun ia bisa membaca
buku dengan asyiknya. Sebetulnya, adiknya ada yang ingin melanjutkan
sekolah ke luar negeri tapi bagaimana lagi waktu itupun, saya harus
melepas seluruh uang tabungan, dan sebagai janda saya tidak memiliki
koneksi, sehingga terpaksa saya harus berjuang sendiri demi anak.”
Ketika sampai di Jerman, beliau sudah bertekad untuk
sunguh-sungguh dirantau dan harus sukses, dengan mengingat jerih payah
ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupannya sehari-hari. Sebelum
berangkat ke Jerman, beliau bertemu Prof. Dr. Muhammad Yamin selaku
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang waktu itu mengelus-ngelus
kepalanya dan berkata, “Kamu inilah harapan bangsa.” Nasehat tersebut
merupakan ujian yang harus dilalui dengan sukses oleh B .J. Habibie.
Hidup di Rantau
Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1955 di Aachean,
99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberikan beasiswa penuh.
Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau atau swasta dari pada
teman-temannya yang lain
Musim liburan bukan liburan bagi beliau justru
kesempatan emas yang harus diisi dengan ujian dan mencari uang untuk
membeli buku. Sehabis masa libur, semua kegiatan disampingkan kecuali
belajar. Berbeda dengan teman-temannya yang lain, mereka; lebih banyak
menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman
dan uang tanpa mengikuti ujian.
Dalam kelas-kelas yang diikutinya Habibie
kadang-kadang menarik perhatian. Pernah suatu hari Habibie mengikuti
kuliah yang diberikan oleh Prof. Ebner, tetapi karena terlambat beberapa
menit ia masuk ruangan kuliah dengan berhati-hati. Kira-kira setengah
jam kemudian, Prof. Ebner berhenti dan menanyakan kepada mahasiswa
apakah ada yang belum jelas ataupun bertanya. Tiba-tiba beliau angkat
bicara dengan langsung mendebat, sehingga suasana mulai berubah. Dan
semakin lama perdepatanpun semakinseru, sampai akhirnya semua mahasiswa
satu persatu meninggalkan tempat karena makin panjangnya perdebatan.
Disamping aktif menjadi mahasiswa jurusan aeronik,
ternyata kiprah Habibie dalam dunia sosial sangat bagus, beliau
mengadakan seminar PPI yang mengupas masalah pembangunan, politik,
ekonomi serta sosial di Indonesia.pada tahun 1959 dengan penuh
perjuangan dan usaha yang tidak mudah, sehingga beberapa perusahaan
beliu kunjungi untuk meminta dana dari proposal yang beliau buat
sendiri. Seminar tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa dan mahasiswi
Indonesia yang berdomisili di Eropa.
Sementara seminar terealisasikan, beliau terkapar
sakit dan mendekam di klinik universitas Bonn dikarenakan serangan
influenza yang virus-virusnya masuk ke jantung. Sehingga selama 24 jam,
dalam keadaan tidak sadar tiga kali dikembalikan kekamar mayit dari
bangsal biasa. Namun, Allah masih memberikan kesempatan bagi beliau
untuk meneruskan perjuangannya, dan saat sadar beliau menciptakan sajak,
yaitu:
Sajak ini, mengisahkan tekad dan kepasrahannya dalam
mengabdi untuk mencapai kemakmuran bangsa bukan untuk dilihat orang
tetapi merupakan kewajiban generasi bangsa baik individu maupun
kelompok.
Memang tekad suci dan kuat, serta tujuan belajar
serta hidup yang suci menjadi dasar kesuksesan beliau dalam bidang
akademik. Sehingga pada tahun 1960 meraih gelar Diploma Ing., dengan
nilai Cumlaude atau dengan angka rata-rata 9,5. Dengan gelar insinyur,
beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri
kereta api Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon
yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi
volumenya besar. Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat persoalan
seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara kontruksi membuat
sayap pesawat terbang yang ia terapkan pada wagon dan akhirnya
berhasil.
Sedangkan pada tahun 1965 Habibie mendapatkan gelar
Dr. Ingenieur dengan penilaian summacumlaude dengan angka rata-rata 10
dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.
Belum lagi penemuan beliau tentang pemecahan persoalan penstabilan
konstruksi di bagian ekor pesawat yang dihadapi oleh Perusahaan HFB
(Hamburger Flugzeugbau) yang kini berubah menjadi MBB (Messerschmitt
Bolkow Blohm) selama tiga tahun akhirnya dapat diselesaikan oleh Habibie
dalam waktu enam bulan. Sehingga, penemuan-penemuan tersebut diabadikan
oleh berbagai pihak yang dikenal dengan teori, faktor dan metode
Habibie. Kegigihannya dalam mempertahankan pendapat, baik mengenai
program-program penelitian maupun yang lainnya membuahkan hasil baginya.
Sehingga pada tahun 1974, beliau sudah diangkat menjadi Wakil Presiden
dan Direktur Teknologi MBB. Amanat tersebut merupakan jabatan tertinggi
yang diduduki oleh orang asing.
Prestasi-prestasi yang diukir di Jerman bukan kunci
keberhasilan dan kejayaan bagi beliau, justru hal tersebut sebagai
sarana dalam mempersiapkan diri jika kelak berada di tanah air. Pada
umur 28 tahun, ketika itu Habibie belum bisa kembali pulang ke Indonesia
justru beliau diberi tugas untuk membina kader-kader bangsa yang sedang
mendalami konstruksi pesawat. Akhirnya, kader-kader tersebut beliau
berikan peluang untuk bekerja di MBB melalui prakarsa yang tidak mudah
untuk meyakinkan pihak perusahaan dalam menerima 30 orang Indonesia.
Saat Habibie dipanggil untuk pulang ke Indonesia, 30 orang tersebut
bersama-sama beliau kembali ke tanah air guna menjalankan tugas yang
diberikan oleh presiden Suharto.
Kembali ke tanah air
Presiden Suharto langsung memberi instruksi kepada
B.J. Habibie untuk merintis IPTN. Bermodalkan semangat dan tekad yang
kuat B.J.Habibie berangkat ke luar negeri guna mengajak
industri-industri pesawat terbang lainnya untuk bekerjasama. Di dalam
usahanya itu, tantangan besar siap dihalau. Bahkan tamparan keras
dirasakan ketika akan berunding dengan sebuah industri pesawat terbang
di Kanada. Direktur utama perusahaan menolak untuk bertemu bahkan ketika
asisten direktur perusahaan menerimanya, dengan keras mereka menjawab
tidak berminat untuk bekerja sama dengan Indonesia dan yang perlu
dimengerti oleh anda membangun industri pesawat terbang itu tidak mudah
Habibie seharusnya semua mengerti. Dengan kata lain, bangsa Indonesia
tidak akan becus membuat pesawat terbang. Karena itu jangan bermimpi.
Tidak ada usaha tanpa hasil didunia ini, akhirnya
beliau mendapatkan mitra yaitu CASA Spanyol yang setuju bekerjasama
dalam pembuatan NC 212 Aviocar berbaling-baling ganda. Kemudian
berdasarkan pengalamannya di Eropa, beliau berhasil membuat persetujuan
dengan MBB untuk membuat Helikopter BO-105 dan sebagainya.
Menaiki jenjang karier di Indonesia banyak prestasi
yang beliau raih, diantaranya: memimpin industri IPTN, guru besar bidang
konstruksi pesawat terbang di ITB, menjadi Menteri Riset dan Teknologi,
Wakil Presiden RI, Presiden RI, ketua ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim
Indonesia), pemimpin umum The Habibie Center, dan masih banyak prestasi
beliau yang diukir baik nasional maupun Internasional. Beliau bagaikan
mendayung diantara gelombang, kritik positif maupun tidak membangun
tiada henti. Namun apakah kata? Tiada orang yang sempurna didunia ini,
maka tikaman dan hujatan beliau hadapi dengan tenang serta tabah.
Charge dalam hidup
Walaupun sibuk dengan urusan bangsa, organisasi dan
keluarga, namun nilai-nilai spiritual tetap harus didepankan. Beliau
tidak pernah lupa sholat lima waktu, sesekali shalat tahajjud, puasa
Senin-Kamis serta menunaikan ibadah haji. Selama di rantau dalam keadaan
rindu kepada Tuhan, di manapun tidak memilih tempat, ia berhenti untuk
berdoa. Beliau ingat dengan ayahnya yang saleh. Beliau biasa membawa
tasbih kemanapun berada. Karena ibadah spiritual merupakan charge
(mengisi tenaga) dan secara biologis hal itu berarti menambah kalori dan
energi.
Kesimpulannya,
perjalan hidup B.J.Habibie tidak selalu lurus dan indah, namun ibarat
mendayung di antar ribuan orang pintar pastilah ada cobaan, tikaman dan
hujatan dari orang lain melalui kritik positif maupun yang tidak
membangun. Namun, semuanya beliau atasi dengan tenang serta ibadah
spiritul sebagai charge dalam hidup. Dan, berbakti kepada kedua orang
tua bagi beliau merupakan kunci kesuksesan utama yang membawa beliau
kejenjang kesuksesan dan prestasi baik tingkat dunia maupun
Internasional.
10 Keajaiban Sedekah
Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW banyak menjelaskan tentang keajaiban sedekah.
Beberapa keajaiban sedekah tersebut diantaranya adalah:
1. Sedekah bisa melepaskan pelakunya dari bencana.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya sedekah dapat menolak 70 pintu bencana."
2. Sedekah merupakan obat penyakit pada tubuh.
Rasulullah SAW bersabda,
"Obatilah penyakitmu dengan bersedekah."
3. Sedekah sebagai benteng buat diri kita.
Rasulullah SAW bersabda,
"Bentengilah harta bendamu dengan sedekah."
4. Sedekah sebagai pemadam kemurkaan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah dapat menutup kemurkaan Allah."
5. Sedekah bisa menambah keakraban sesama muslim.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah adalah hadiah. Maka, berikanlah hadiah kepada teman pergaulanmu dan berkasih sayanglah kalian dengan saling memberi sedekah."
6. Sedekah dapat menambah umur.
"Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah dapat menolak musibah serta dapat menambah keberkahan umur."
7. Sedekah mampu menanamkan rasa belas kasihan dalam hati.
Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa mendapatkan kesedihan hati, maka berikanlah sedekah."
8. Sedekah sebagai syafaat kelak di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya yang akan menaungi orang mukmin pada hari kiamat kelak adalah sedekah."
9. Sedekah menuai pahala yang termat besar.
Dalam sebuah atsar disebutkan,
"Barang siapa bersedekah dengan sebiji tamar, kelak di hari kiamat dia akan mendapat pahala sebesar gunung yang berada di atas timbangan amalnya."
10. Sedekah sebagai wasilah menambah rezeki.
Rasululah SAW bersabda,
"Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan, bahkan akan bertambah, akan bertambah, dan akan bertambah."
Itulah beberapa hadits mengenai khasiat sedekah.
Maka Pancinglah rezeki dengan bersedekah.
Rasulullah SAW bersabda,
"Bentengilah harta bendamu dengan sedekah."
4. Sedekah sebagai pemadam kemurkaan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah dapat menutup kemurkaan Allah."
5. Sedekah bisa menambah keakraban sesama muslim.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah adalah hadiah. Maka, berikanlah hadiah kepada teman pergaulanmu dan berkasih sayanglah kalian dengan saling memberi sedekah."
6. Sedekah dapat menambah umur.
"Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah dapat menolak musibah serta dapat menambah keberkahan umur."
7. Sedekah mampu menanamkan rasa belas kasihan dalam hati.
Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa mendapatkan kesedihan hati, maka berikanlah sedekah."
8. Sedekah sebagai syafaat kelak di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya yang akan menaungi orang mukmin pada hari kiamat kelak adalah sedekah."
9. Sedekah menuai pahala yang termat besar.
Dalam sebuah atsar disebutkan,
"Barang siapa bersedekah dengan sebiji tamar, kelak di hari kiamat dia akan mendapat pahala sebesar gunung yang berada di atas timbangan amalnya."
10. Sedekah sebagai wasilah menambah rezeki.
Rasululah SAW bersabda,
"Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan, bahkan akan bertambah, akan bertambah, dan akan bertambah."
Itulah beberapa hadits mengenai khasiat sedekah.
Maka Pancinglah rezeki dengan bersedekah.
Hidup Sederhana Menurut Islam
Islam mengajarkan kita agar hidup
sederhana. Dengan hidup sederhana, kita selalu akan merasa cukup,
bahagia, dan bersyukur kepada Allah. Sebaliknya Allah melarang kita
untuk hidup mewah dan boros.
”Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” [At Takatsuur:1]
”Dan berikanlah kepada
keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang
yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)
secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27]
Allah
menyebut orang-orang yang mewah sebagai lalai dan masuk neraka. Allah
menyebut orang-orang yang boros dan menghamburkan harta untuk
kepentingan pribadi secara berlebihan sebagai “SAUDARA SETAN”. Mengapa?
Ini karena orang yang boros biasanya akan berlaku zalim. Meski
pendapatan besar, karena boros, dia akan selalu merasa kurang. Dia akan
mencuri, merampok, korupsi dan sebagainya untuk membiayai gaya hidupnya
yang boros itu.
Tak heran jika ada satu pejabat yang
lembaganya dikenal sebagai satu lembaga terkorup berkata: “Siapa sih
yang gajinya cukup untuk hidup?” Begitu katanya. Padahal selain punya
rumah dan mobil mewah, pejabat itu juga punya sepeda motor Harley
Davidson yang amat mahal.
Sebaliknya, seorang poisi yang jujur, pak
Bibit berkata: “Besar kecil gaji itu relatif. Kalau kita makan di
restoran hotel, seminggu juga sudah habis. Tapi kalau sekedar makan nasi
kecap dengan lauk tempe, 2 bulan juga masih cukup”. Jadi hiduplah
sederhana. Belajar bersikap Zuhud (tidak tamak pada dunia) dan Qana’ah
(merasa cukup atas apa yang ada).
Inilah kesederhanaan Nabi. Jika mau,
beliau bisa hidup mewah seperti Kaisar Romawi dan Kisra Persia. Tapi
beliau tidak mau melakukan itu. Sebagian besar hartanya diberikan untuk
ummatnya. Ulama sbg Pewaris Nabi harusnya mewarisi sikap Nabi seperti
ini:
Dari Abu Musaal-Asy’ari r.a., katanya:
“Aisyah ra mengeluarkan untuk kita -maksudnya agar kita dapat
melihatnya- sebuah baju dan sarung kasar, lalu ia berkata: “Rasulullah
s.a.w. dicabut ruhnya sewaktu mengenakan kedua pakaian ini.” (Muttafaq
‘alaih)
Dari Abu Hurairah r.a., katanya:
“Rasulullah s.a.w. bersabda: “Ya Allah, jadikanlah rezeki keluarga
Muhammad ini makanan sekadar menutup kelaparan.” (Muttafaq ‘alaih)
Dari Anas r.a., katanya: “Nabi s.a.w. itu
tidak pernah makan di atas meja sehingga beliau wafat, juga tidak
pernah makan roti yang diperhaluskan buatannya sehingga beliau wafat.”
(Riwayat Bukhari)
Dari Aisyah ra, katanya: “Tidak
pernah kenyang keluarga Muhammad s.a.w. itu dari roti gandum selama dua
hari terus menerus, keadaan sedemikian ini sampai beliau s.a.w. dicabut
ruhnya.” (Muttafaq ‘alaih)
Selama 2 bulan dapur keluarga Nabi Muhammad tidak “ngebul”. Cuma makan kurma dan air belaka…
Dari
Urwah dari Aisyah ra, bahwasanya Aisyah pernah berkata: “Demi Allah, hai
anak saudaraku, sesungguhnya kita melihat ke bulan sabit, kemudian
timbul pula bulan sabit, kemudian timbul pula bulan sabit. Jadi tiga
bulan sabit yang berarti dalam dua bulan lamanya, sedang di rumah-rumah
keluarga Rasulullah s.a.w. tidak pernah ada nyala api.” Saya -yakni
Urwah- berkata: “Hai bibi, maka apakah yang dapat menghidupkan Anda
sekalian?” Aisyah ra menjawab: “Dua benda hitam, yaitu kurma dan air
belaka, hanya saja Rasulullah s.a.w. mempunyai beberapa tetangga dari
kaum Anshar, mereka itu mempunyai beberapa ekor unta manihah, lalu
mereka kirimkanlah air susunya itu kepada Rasulullah s.a.w. kemudian
memberikan minuman itu kepada kita.” (Muttafaq ‘alaih)
Dari Said al-Maqburi dari Abu Hurairah
r.a. bahwasanya ia berjalan melalui kaum yang di hadapan mereka itu ada
seekor kambing yang sedang dipanggang. Mereka memanggilnya, tetapi ia
enggan untuk ikut memakannya dan ia berkata: “Rasulullah s.a.w. keluar
dari dunia -yakni wafat- dan tidak pernah kenyang dari roti gandum.”
(Riwayat Bukhari)
Dari an-Nu’man bin Basyir ra,
katanya: “Sungguh-sungguh saya pernah melihat Nabimu s.a.w. dan beliau
tidak mendapatkan kurma bermutu rendahpun yang dapat digunakan untuk
mengisi perutnya.” (Riwayat Muslim) Daqal adalah kurma yang bermutu
rendah.
Dari Sahal bin Sa’ad r.a., katanya:
“Rasulullah s.a.w. tidak pernah melihat roti putih sama sekali sejak
beliau di utus oleh Allah Ta’ala sehingga dicabut ruhnya oleh Allah
Ta’ala. Kepada Sahal ini ditanyakan: “Apakah di zaman Rasulullah s.a.w.
itu engkau semua tidak mempunyai alat pengayak?” Ia menjawab:
“Rasulullah s.a.w. tidak pernah melihat alat pengayak itu sejak beliau
diutus oleh Allah Ta’ala sehingga dicabut ruhnya oleh Allah Ta’ala.”
Kepadanya ditanyakan lagi: “Bagaimana caranya engkau semua makan gandum
kalau tidak diayak?” Ia menjawab: “Kita semua menumbuknya dan
meniupkannya, kemudian beterbanganlah benda-benda yang dapat terbang
daripadanya itu lalu mana yang tertinggal, maka itulah yang kami basahi
untuk dijadikan adukan tepung -untuk membuat roti.” (Riwayat Bukhari)
Ucapannya Annaqi dengan fathahnya nun dan kasrahnya qaf serta syaddahnya
ya’ yaitu roti yang berwarna putih dan itulah yang disebut darmak.
Tsarrainahu dengan tsa’ mutsallatsah kemudian ra’ musyaddadah lalu ya’
mutsannat di bawahnya, lalu nun, artinya kita basahi dan kita jadikan
adukan tepung -guna membuat roti.
Dari Abu Hurairah r.a., katanya:
“Rasulullah s.a.w. pada suatu hari atau suatu malam keluar, kemudian
tiba-tiba bertemu dengan Abu Bakar dan Umar ra, lalu beliau bertanya:
“Apakah yang menyebabkan engkau berdua keluar ini?” Keduanya menjawab:
“Karena lapar ya Rasulullah.” Beliau lalu bersabda: “Adapun saya, demi
Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya, sesungguhnya yang
menyebabkan saya keluar ini adalah sesuatu yang juga menyebabkan engkau
berdua keluar itu -yakni sama-sama lapar-, Ayolah pergi.” Keduanya pergi
bersama beliau s.a.w., lalu mendatangi seorang lelaki dari kaum Anshar,
tiba-tiba lelaki itu tidak sedang di rumahnya. Ketika istrinya melihat
Nabi s.a.w., lalu berkata: Marhaban wa ahlan. Selamat datang di rumah
ini dan harap mendapatkan keluarga yang baik. Rasulullah s.a.w. lalu
bertanya: “Di mana Fulan -suamimu?” Istrinya menjawab: “Ia pergi mencari
air tawar untuk kita.” Tiba-tiba di saat itu orang Anshar -suaminya
itu- datang. Ia melihat kepada Rasulullah s.a.w. dan kedua orang
sahabatnya, kemudian berkata: “Alhamdulillah. Tiada seorangpun yang pada
hari ini mempunyai tamu-tamu yang lebih mulia daripada saya sendiri.
Orang itu lalu pergi kemudian datang lagi menemui tamu-tamunya itu
dengan membawa sebuah batang kurma -berlobang- berisikan kurma berwarna,
kurma kering dan kurma basah. Iapun berkata: “Silahkanlah makan.”
Selanjutnya ia mengambil pisau, lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: “Jangan
menyembelih yang mengandung air susu.” Orang Anshar itu lalu
menyembelih untuk tamu-tamunya itu, kemudian mereka makan kambing itu,
juga kurma dari batang kurma tadi serta minum pulalah mereka. Setelah
semuanya itu kenyang dan segar -tidak kehausan- lalu Rasulullah s.a.w.
bersabda: “Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya,
sesungguhnya engkau semua akan ditanya dari kenikmatan yang engkau semua
rasakan ini pada hari kiamat. Engkau semua dikeluarkan dari rumahmu
oleh kelaparan. Kemudian engkau semua tidak kembali sehingga engkau
semua memperoleh kenikmatan ini.” (Riwayat Muslim) Ucapannya yasta’dzibu
artinya mencari air tawar dan itulah air yang bagus. Al-’izdqu dengan
kasrahnya ‘ain dan sukunnya dzal mu’jamah, yaitu batang atau dahan
-kurma dan lain-lain. Almudyatu dengan dhammahnya mim atau boleh pula
dikasrahkan, yaitu pisau. Alhalub ialah binatang yang berisikan susu
dalam teteknya. Pertanyaan mengenai kenikmatan ini adalah pertanyaan
tentang banyak jumlahnya kenikmatan, bukan pertanyaan sebagai olok-olok
dan penyiksaan. Wallahu a’lam. Adapun orang Anshar yang didatangi oleh
Rasulullah s.a.w. serta kedua orang sahabatnya itu ialah Abul Haitsam
bin at-Taihan. Demikianlah dalam sebuah Hadis yang dijelaskan menurut
riwayat Tirmidzi dan lain-lain.
Dari Sa’ad bin Abu Waqqash r.a., katanya:
“Sesungguhnya saya itu pertama-tama orang Arab yang melempar dengan
panahnya -untuk- fisabilillah. Kita semua waktu itu berperang beserta
Rasulullah s.a.w. dan kita tidak mempunyai makanan sedikitpun melainkan
daun pohon hublah dan daun pohon samurini, sehingga seorang dari kita
itu sesungguhnya mengeluarkan kotoran besar sebagaimana keadaan kambing
kalau mengeluarkan kotoran besarnya dan tidak dapat bercampur dengan
lainnya -yakni bulat-bulat serta kering, karena tidak ada yang dimakan.”
(Muttafaq ‘alaih) Alhublah dengan dhammahnya ha’ dan sukunnya ba’
muwah-hadah, juga samur adalah dua macam pohon-pohonan yang terkenal di
daerah badiah yakni tanah Arab bagian pedalaman.
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Demi
Zat yang tiada Tuhan melainkan Dia, sesungguhnya bahwa saya menyandarkan
hatiku ke bumi karena kelaparan dan sesungguhnya pula bahwa saya
mengikatkan batu pada perut saya karena kelaparan. Sebenarnya saya
pernah duduk-duduk pada suatu hari di jalanan orang-orang yang sama
keluar melalui jalanan itu -untuk mencari nafkahnya masing-masing.
Kemudian Nabi s.a.w. berjalan melalui tempat saya dan beliau tersenyum
ketika melihat saya, karena mengetahui keadaan dan hal ihwal yang ada
dalam wajahku dan diriku, kemudian beliau bersabda: “Abu Hir.” Saya
menjawab: “Labbaik ya Rasulullah.” Beliau bersabda lagi: “Mari ikut,”
dan beliau terus berlalu dan saya mengikutinya. Selanjutnya beliau
masuklah di rumah keluarganya, saya mohon izin lalu beliau mengizinkan
masuk untukku. Sayapun masuklah, di situ beliau menemukan susu dalam
gelas. Beliau bertanya: “Dari manakah susu ini?” Keluarganya berkata:
“Fulan atau Fulanah itu menghadiahkan untuk Tuan.” Beliau bersabda: “Abu
Hir.” Saya menjawab: “Labbaik ya Rasulullah.” Beliau bersabda pula:
“Susullah para ahlush shuffah, lalu panggillah mereka untuk datang
padaku.” Abu Hurairah berkata: “Ahlush shuffah itu adalah merupakan
tamu-tamu Islam, karena tidak bertempat pada sesuatu keluarga, tidak
pula berharta dan tidak berkerabat pada seorangpun. Jikalau ada sedekah
-zakat- yang datang pada Nabi s.a.w. lalu sedekah -atau zakat- itu
dikirimkan semuanya oleh beliau kepada mereka itu dan beliau sendiri
tidak mengambil sedikitpun daripadanya, tetapi kalau beliau menerima
hadiah, maka dikirimkanlah kepada orang-orang itu dan beliau sendiri
mengambil sebagian daripadanya. Jadi beliau bersama-sama dengan para
ahlush shuffah itu untuk menggunakannya.” Perintah Nabi s.a.w. memanggil
ahlush shuffah itu tidak mengenakkan hati saya dan oleh sebab itu saya
berkata: “Apa hubungannya susu ini untuk diberikan -kepada- ahlush
shuffah. Saya adalah lebih berhak untuk memperoleh susu ini dengan
sekali minuman saja, agar saya dapat merasa kuat tubuhku.” Kemudian,
jikalau orang-orang itu datang, Nabi s.a.w. tentu menyuruh saya agar
saya memberikan itu kepada mereka. Barangkali tidak akan dapat sampai
padaku -yakni bahwa saya tidak memperoleh bagian- susu itu, tetapi juga
tidak ada jalan lain kecuali mentaati Allah dan mentaati RasulNya s.a.w.
Oleh karena itu mereka saya datangi dan saya panggillah semuanya.
Mereka menghadap dan meminta izin, lalu Nabi s.a.w. mengizinkan mereka
masuk, juga sama mengambil tempat duduk sendiri-sendiri dalam rumah.
Beliau lalu bersabda: “Abu Hir.” Saya menjawab: “Labbaik ya Rasulullah.”
Beliau bersabda lagi: “Ambillah susu itu dan berikanlah kepada mereka.”
Abu Hurairah berkata: “Saya lalu mengambil gelas, kemudian saya berikan
pada seorang dulu. Ia minum sampai kenyang minumnya lalu gelas
dikembalikan. Seterusnya saya berikan kepada yang lain, ia pun minumlah
sampai kenyang pula minumnya, lalu dikembalikanlah gelasnya, sehingga
akhirnya sampai giliran saya memberikan itu kepada Nabi s.a.w., sedang
orang-orang ahlush shuffah itu sudah puas minum semuanya. Beliau s.a.w.
mengambil gelas lalu diletakkan di tangannya, kemudian beliau melihat
saya dan tersenyum, kemudian bersabda: “Abu Hir.” Saya menjawab:
“Labbaik ya Rasulullah.” Beliau bersabda pula: “Sekarang tinggallah saya
dan engkau -yang belum minum.” Saya menjawab: “Benar Tuan, ya
Rasulullah.” Beliau bersabda: “Duduklah dan minumlah.” Saya pun duduklah
lalu saya minum. Beliau bersabda lagi: “Minumlah lagi.” Sayapun
minumlah. Beliau tidak henti-hentinya bersabda: “Minumlah lagi,”
sehingga saya berkata: “Tidak, demi Allah yang mengutus Tuan dengan
benar, saya sudah tidak mendapatkan jalan lagi untuk minum itu -artinya
sudah amat kenyang minumnya itu. Setelah itu beliau bersabda: “Kalau
begitu, berikanlah saya gelas itu.” Gelaspun saya berikan, kemudian
beliau memuji kepada Allah Ta’ala dan membaca bismillah di permulaan
minumnya lalu beliau minumlah sisanya itu.” (Riwayat Bukhari)
Dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah
r.a., katanya: “Sesungguhnya saya pernah mengalami diriku bahwa saya
jatuh tersungkur antara mimbarnya Rasulullah s.a.w. dengan biliknya
Aisyah ra sampai tidak sadarkan diri. Kemudian datanglah padaku seorang
yang datang, lalu ia meletakkan kakinya di atas leher saya dan ia
menyangka bahwa sesungguhnya saya adalah orang gila, padahal saya
tidaklah kejangkitan penyakit gila, tetapi jatuh saya tadi hanyalah
karena kelaparan.” (Riwayat Bukhari)
Dari Aisyah ra, katanya: “Rasulullah
s.a.w. wafat sedang baju besinya sedang digadaikan pada seorang Yahudi
dengan nilai tiga puluh sha’ -gantang- dari gandum.” (Muttafaq ‘alaih)
Dari Anas r.a., katanya: “Nabi s.a.w.
menggadaikan baju besinya dengan gandum dan saya berjalan ke tempat Nabi
s.a.w. dengan membawa roti gandum dan lemak cair yang sudah berubah
keadaannya. Sungguh-sungguh saya mendengar beliau s.a.w. bersabda:
“Tiada sesuatupun pada pagi-pagi ini melainkan hanya segantang untuk
para keluarga Muhammad dan tidak ada untuk sore harinya nanti kecuali
segantang pula.” Padahal seluruh keluarganya itu adalah sembilan rumah.”
(Riwayat Bukhari)
Dari Aisyah ra, katanya: “Hamparan Rasulullah s.a.w. itu terbuat dari kulit dan isinya adalah sabut.” (Riwayat Bukhari)
Dari Imran bin al-Hushain ra dari Nabi
s.a.w., sabdanya: “Sebaik-baik engkau sekalian adalah orang-orang yang
sekurun -semasa- denganku, kemudian yang mengikutinya -yang datang
sesudahnya- kemudian orang-orang yang mengikutnya.” Imran berkata: “Saya
tidak tahu, adakah Nabi s.a.w. mengucapkannya itu dua atau tiga kali.”
Nabi s.a.w. selanjutnya menyabdakan: “Kemudian akan datanglah sesudah
mereka itu sesuatu kaum yang menjadi saksi, tetapi tidak dapat dipercaya
kesaksiannya. Mereka juga berkhianat dan tidak dapat dipercaya
amanatnya, demikian pula mereka bernazar, tetapi tidak suka memenuhi
nazarnya dan tampaklah kegemukan dalam tubuh mereka. -yakni gemuk yang
disebabkan karena terlampau banyak makan, minum dan bersenang-senang dan
bukan gemuk karena kejadiannya memang gemuk.” (Muttafaq ‘alaih)
Dari Abu Umamah r.a., katanya:
“Rasulullah s.a.w. bersabda: “Hai anak Adam, sesungguhnya jikalau engkau
memberikan apa-apa yang kelebihan padamu, sebenarnya hal itu adalah
lebih baik untukmu dan jikalau engkau tahan -tidak engkau berikan kepada
siapapun, maka hal itu adalah menjadikan keburukan untukmu. Engkau
tidak akan tercela karena adanya kecukupan -maksudnya menurut syariat
engkau tidak akan dianggap salah, jikalau kehidupanmu itu dalam keadaan
yang cukup dan tidak berlebih-lebihan. Lagi pula mulailah -dalam
membelanjakan nafkah- kepada orang yang wajib engkau nafkahi.”
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis
hasan shahih.
Dari Ubaidullah bin Mihshan al-Anshari
al-Khathmi r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa
diantara engkau semua telah merasa aman -dari musuhnya- dalam dirinya,
sehat dalam tubuhnya, memiliki keperluan hidup -makan, minum, obat dan
apa-apa yang dibutuhkan dalam kehidupannya- pada hari itu, maka ia telah
dikaruniai dunia dengan keseluruhan isinya.” Diriwayatkan oleh Imam
Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin
al-’Ash ra bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sungguh berbahagialah
orang yang masuk Agama Islam serta diberi rezeki cukup dan diberi sifat
qana’ah -suka menerima- dengan apa-apa yang telah dikaruniakan oleh
Allah.” (Riwayat Muslim)
Dari Abu Muhammad yaitu Fadhalah
bin Ubaid al-Anshari r.a. bahwasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w.
bersabda: “Untung besarlah kehidupan seorang yang telah dikarunia
petunjuk untuk memasuki Agama Islam, sedang hidupnya itu adalah dalam
keadaan cukup dan pula ia bersifat qana’ah -suka menerima.” Diriwayatkan
oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan
shahih.
Dari Ibnu Abbas ra, katanya: “Rasulullah
s.a.w. dalam beberapa malam yang berturut-turut itu bermalam dalam
keadaan terlipat -maksudnya terlipat perutnya karena lapar, sedang para
keluarganya tidak mendapatkan sesuatu untuk makan malam, juga sebagian
banyak roti yang dimakan itu adalah roti terbuat dari gandum.”
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis
hasan shahih.
Dari Abu Karimah, yaitu al-Miqdad bin
Ma’dikariba r.a., katanya: “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Tidaklah seorang memenuhi sesuatu wadah yang lebih buruk daripada
perutnya. Cukuplah sebenarnya seorang itu makan beberapa suapan yang
dapat mendirikan -menguatkan- tulang rusuknya. Maka jikalau makanan itu
harus diisikannya, maka sepertiga hendaklah untuk makanannya dan
sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk pernafasannya.”
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah
hadits hasan shahih.
Dari Abu Umamah, yaitu Iyas bin Tsa’laba
al-Anshari al-Harits r.a., katanya: “Para sahabat Rasulullah s.a.w. pada
suatu hari menyebut-nyebutkan di sisi beliau itu tentang hal dunia
-yakni perihal kesenangan, kekayaan dan lain-lain. Kemudian Rasulullah
s.a.w. bersabda: “Tidakkah engkau semua mendengar, tidakkah engkau semua
mendengar bahwa badzadzah itu termasuk keimanan, bahwa badzadzah itu
termasuk keimanan.” Yakni taqahhul. (Riwayat Abu Dawud) Albadzadzah
dengan ba’ muwahhadah dan dua dzal yang mu’jamah artinya ialah keadaan
yang serba kusut dan meninggalkan pakaian yang indah-indah. Adapun
taqahhul, dengan qaf dan ha’ maka para ahli Lughat mengatakan bahwa
orang yang bertaqahhul ialah orang yang kering kulitnya karena keadaan
hidupnya yang serba kasar dan meninggalkan kemewahan dalam segala hal.
Dari Abu Abdillah bin Jabir bin Abdullah
ra, katanya: “Kita dikirimkan oleh Rasulullah s.a.w. -ke medan
peperangan- dan mengangkat Abu Ubaidah r.a. sebagai amir -panglima-
untuk memimpin kita, guna menemui kafilah orang-orang Quraisy. Kita
semua membawa bekal sebuah tempat berisi kurma dan kita tidak menemukan
selain itu. Abu Ubaidah memberikan kita sekurma demi sekurma. Kepada
kita ditanyakan -oleh orang lain: “Bagaimanakah engkau semua berbuat
dengan sebiji kurma itu.” Jawabnya: “Kita mengisapnya sebagaimana
seorang anak bayi mengisap tetek. Kemudian kita minum air setelah itu.
Keadaan sedemikian ini mencukupi kita untuk sehari itu sampai malam.
Kita juga memukul daun-daunan dengan tongkat-tongkat kita, lalu kita
basahi dengan air, kemudian kita makanlah itu. Seterusnya kita berangkat
ke pantai laut, lalu tampaklah di atas kita di pantai laut tadi,
seolah-olah seperti tumpukan pasir yang besar, lalu kitapun
mendatanginya. Tiba-tiba yang tampak itu adalah seekor binatang yang
dinamakan ikan lodan -hiu. Abu Ubaidah lalu berkata: “Bangkai,” kemudian
ia berkata lagi: “Oh tidak -maksud-nya tidak haram diambil dagingnya
untuk dimakan-. Bahkan kita ini adalah utusan-utusan dari Rasulullah
s.a.w. dan dalam berjuang fisabilillah. Engkau semua adalah dalam
keadaan terpaksa. Maka dari itu makanlah olehmu semua.” Kita semua
berdiam -sambil makan ikan tersebut- dalam waktu sebulan lamanya dan
jumlah kita seluruhnya adalah tiga ratus orang, sehingga kita semuapun
menjadi gemuklah. Sesungguhnya saya melihat bahwa kita semua menciduk
dari lobang matanya itu dengan beberapa gayung akan minyaknya dan kita
memotong daripadanya itu beberapa potongan daging sebesar lembu atau
kira-kira selembu-selembu besarnya. Sungguh-sungguh Abu Ubaidah menyuruh
seorang dari kita sebanyak tiga belas orang, diperintah olehnya supaya
duduk dalam lobang matanya dan supaya mengambil tulang rusuknya, lalu
ditegakkan dan dimuatkan pada unta yang terbesar yang ada beserta kita.
Ia berjalan di bawahnya. Kita juga mengambil bekal dari dagingnya yang
telah dikeringkan -dijadikan dendeng. Setelah kita semua datang di
Madinah, kita mendatangi Rasulullah s.a.w., lalu kita ceritakanlah hal
itu kepada beliau, lalu beliau bersabda: “Itu adalah rezeki yang
dikeluarkan oleh Allah untukmu semua. Adakah engkau semua membawa
sedikit dagingnya, supaya dapat memberikan sedekahnya untuk makanan
kita?” Kita semua mengirimkan kepada Rasulullah s.a.w. sebagian
dagingnya itu, kemudian beliau s.a.w. memakannya.” (Riwayat Muslim)
Aljirab ialah wadah dari kulit yang sudah dapat dimaklumi. Lafaz ini
dibaca dengan kasrahnya jim atau boleh pula dengan fathahnya, tetapi
dengan kasrah adalah lebih fashih. Namashshuha dengan fathahnya mim.
Alkhabath ialah daun-daunan dari pohon yang dikenal dan dimakan oleh
unta. Alkatsib ialah timbunan dari pasir. Alwaqbu dengan fathahnya wawu
dan saknahnya qaf dan sesudahnya itu ialah ba’ muwahhadah, ialah lobang
mata. Alqilal ialah gayung. Aifidar dengan kasrahnya fa’ dan fathahnya
dal yaitu beberapa potong. Rahala ba’ira yaitu memberikan beban pada
unta. Alwasyaiq dengan syin mu’jamah dan qaf ialah daging yang
dipotong-potong untuk dikeringkan. Wallahu a’lam.
Dari Asma’ binti Yazid ra, katanya:
“Ujung lengan baju gamisnya Rasulullah s.a.w. itu adalah sampai di
pergelangan tangan.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan
bahwa ini adalah hadits hasan shahih.
Dari Jabir r.a., katanya: “Sesungguhnya
kita semua pada hari khandak -menggali tanah untuk perlindungan diri
sebelum timbulnya peperangan dan peperangan di waktu itu disebut perang
khandak, artinya parit-, kita semua menggali. Kemudian pada penggalian
itu terhalang oleh adanya gumpaian tanah yang keras. Para sahabat
sama-sama mendatangi Nabi s.a.w., lalu berkata: “Tanah keras ini
menghalang-halangi untuk kelanjutan penggalian parit.” Beliau s.a.w.
lalu bersabda: “Saya akan turun.” Selanjutnya beliau s.a.w. terus
berdiri, sedang perut beliau itu diikat di situ dengan sebuah batu
-karena kelaparan. Kita semua memang sudah selama tiga hari itu tidak
merasakan rasa makanan apapun. Nabi s.a.w. lalu mengambil cangkul, terus
memukulnya, maka kembalilah tanah keras itu bagaikan tumpukan pasir
yang hancur lebur. Kemudian saya berkata: “Ya Rasulullah, berilah saya
izin untuk pulang ke rumah.” Seterusnya saya lalu berkata kepada
istriku: “Saya telah melihat sesuatu dalam diri Nabi s.a.w. -yakni
pengganjalan perut dengan batu itu- yang tidak dapat disabarkan lagi.
Maka adakah engkau mempunyai sesuatu -yang dapat dimakan?” Istrinya
menjawab: “Saya mempunyai gandum dan kambing perempuan. Kambing itu lalu
saya sembelih, sedang istriku menumbuk gandum, sehingga dagingnya itu
kita letakkan dalam periuk. Kemudian saya mendatangi Nabi s.a.w.,
sedangkan adukan makanan itu telah pecah -yakni sudah lumat dan halus-
dan kuali yang ada diantara batu-batu itu telah hampir masak isinya.
Saya berkata kepada beliau s.a.w.: “Saya mempunyai sedikit makanan ya
Rasulullah, maka dari itu silakan Tuan berdiri -yakni pergi ke tempat
saya- bersama seorang atau dua orang saja. Beliau bertanya: “Berapa
banyaknya itu?” Saya menyebutkan sebagaimana adanya -yakni kambing
dengan gandum yang cukup untuk beberapa orang saja. Beliau s.a.w. lalu
bersabda: “Banyak itu dan enak sekali, katakanlah kepada istrimu,
janganlah diangkat dulu periuknya, juga jangan pula diambil roti itu
dari dapur, sehingga saya datang nanti.” Seterusnya beliau s.a.w.
bersabda: “Berdirilah engkau semua,” maka berdirilah semua kaum
Muhajirin dan Anshar -yang ikut membuat parit-. Saya masuk kepada
istriku lalu saya berkata: “Celaka ini. Nabi s.a.w. datang dengan semua
kaum Muhajirin dan Anshar, jadi semua yang menyertainya.” Istrinya
berkata: “Adakah beliau menanyakan banyaknya makanan?” Saya berkata:
“Ya.” Seterusnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Masuklah engkau sekalian
dan jangan berjejal-jejalan.” Beliau s.a.w. mulai memotong roti dan
diberikanlah pula di situ dagingnya dan selalu menutupi periuk dan dapur
itu apabila beliau mengambil daripadanya dan mendekatkan kepada
sahabat-sahabatnya itu, kemudian ditariklah kualinya itu -sesudah
diambilkan isinya. Tidak henti-hentinya beliau s.a.w. memotong roti itu
dan menciduk kuah sehingga sekalian sahabatnya itu kenyang semua dan
masih ada pula sisanya dalam kuali. Kemudian beliau s.a.w. bersabda:
“Makanlah ini dan berikanlah hadiah -kepada orang-orang lain seperti
tetangga, sebab sesungguhnya para manusia itu terkena bencana
kelaparan-. (Muttafaq ‘alaih)
Dari Anas r.a., katanya: “Abu Thalhah
berkata kepada Ummu Sulaim: “Saya mendengar suara Rasulullah s.a.w. itu
lemah sekali dan saya mengetahui bahwa beliau adalah dalam keadaan
lapar. Maka dari itu, apakah engkau tidak mempunyai sesuatu untuk
dimakan?” Ummu Sulaim lalu mengeluarkan beberapa bulatan dari gandum,
kemudian ia mengambil kerudungnya, kemudian ia melipatkan roti dengan
sebagian kerudung tadi, lalu memasukkannya di bawah bajuku dan
mengembalikannya padaku dengan sebagian lagi -maksudnya bahwa Ummu
Sulaim itu melipat roti dengan sebagian kerudung dan dengan sebagiannya
lagi dilipatkan untuk Anas-. Seterusnya Ummu Sulaim menyuruh saya -Anas-
untuk menemui Rasulullah s.a.w., lalu saya pergi dan saya menemui
Rasulullah s.a.w. sedang duduk di dalam masjid disertai oleh orang-orang
banyak. Seterusnya lalu saya berdiri di muka orang-orang itu, kemudian
Rasulullah s.a.w. bersabda: “Adakah engkau diutus oleh Abu Thalhah.”
Saya menjawab: “Ya.” Beliau bersabda lagi: “Apakah untuk sesuatu
makanan?” Saya menjawab: “Ya.” Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda
kepada sahabat-sahabatnya yang ada di masjid: “Berdirilah engkau semua
dan berangkatlah.” Saya juga berangkat mengikuti mereka itu, sehingga
datanglah saya kepada Abu Thalhah, lalu saya memberitahukan padanya
-bahwa Nabi s.a.w. mengajak orang banyak. Abu Thalhah berkata: “Hai Ummu
Sulaim. Rasulullah s.a.w. telah datang dengan orang-orang banyak,
sedangkan kita tidak mempunyai sesuatu untuk memberi makanan kepada
mereka semuanya itu.” Istrinya berkata: “Allah dan RasulNya adalah lebih
mengetahui itu.” Abu Thalhah lalu berangkat sehingga bertemu dengan
Rasulullah s.a.w., kemudian berhadapanlah Rasulullah s.a.w. dengannya
sehingga keduanya itu masuk rumah. Selanjutnya Rasulullah bersabda:
“Bawa saya kemari apa yang engkau punyai, hai Ummu Sulaim.” Wanita itu
datang dengan roti tersebut di atas, lalu Rasulullah s.a.w. menyuruh
supaya dipotong-potongkan dan Ummu Sulaim memeraskan di atas roti itu
suatu tempat berisi samin, maka itulah yang merupakan lauknya. Kemudian
Rasulullah s.a.w. bersabda sekehendak yang beliau sabdakan, selanjutnya
lalu bersabda pula: “Izinkanlah masuk sepuluh orang.” Orang sepuluh itu
diizinkan masuk lalu mereka semuanya makan sehingga kenyang, lalu
keluarlah setelah itu. Seterusnya beliau bersabda lagi: “Izinkanlah
masuk sepuluh orang lagi.” Orang sepuluh itu diizinkan lalu mereka makan
sehingga kenyang kemudian keluarlah mereka itu pula. Beliau s.a.w.
bersabda lagi: “Izinkanlah masuk sepuluh orang lagi.” Demikianlah
sehingga seluruh kaum -yakni yang menyertai Nabi s.a.w. dari masjid-
dapat makan sehingga kenyang semuanya, sedangkan jumlah kaum itu ada
tujuh puluh atau delapan puluh orang.” (Muttafaq ‘alaih)
Nabi tidak mau memakai pakaian sutera meski beliau mampu:Hadis riwayat Uqbah bin Amir ra., ia berkata:
Rasulullah saw. diberi hadiah
sejenis pakaian luar dari sutera. Beliau memakainya untuk mendirikan
salat. Ketika selesai salat, beliau segera menanggalkannya dengan keras
seperti tidak menyukainya kemudian bersabda: Tidak pantas pakaian ini
untuk orang-orang yang bertakwa. (Shahih Muslim No.3868)
Hadis riwayat Anas bin Malik ra. berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang
siapa mengenakan pakaian sutera di dunia, maka ia tidak akan memakainya
di akhirat. (Shahih Muslim No.3866)
Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:Dari Qatadah ia berkata: Kami bertanya kepada Anas bin Malik: Pakaian apakah yang paling disukai dan dikagumi Rasulullah saw.? Anas bin Malik ra. menjawab: Kain hibarah (pakaian bercorak terbuat dari kain katun). (Shahih Muslim No.3877)
Nabi juga membuang cincin emas yang dia
pakai dan menggantinya dengan cincin perak yang lebih murah. Itu pun
untuk keperluan stempel negara:
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Dari Nabi saw., beliau melarang memakai cincin emas. (Shahih Muslim No.3896)
Dari Nabi saw., beliau melarang memakai cincin emas. (Shahih Muslim No.3896)
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Bahwa Rasulullah saw. menyuruh untuk membuatkan cincin dari emas. Beliau meletakkan mata cincinnya pada bagian dalam telapak tangan bila beliau memakainya. Orang-orang pun berbuat serupa. Kemudian suatu ketika, beliau duduk di atas mimbar lalu mencopot cincin itu seraya bersabda: Aku pernah memakai cincin ini dan meletakkan mata cincinnya di bagian dalam. Lalu beliau membuang cincin itu dan bersabda: Demi Allah, aku tidak akan memakainya lagi untuk selamanya! Orang-orang juga ikut membuang cincin-cincin mereka. (Shahih Muslim No.3898)
Bahwa Rasulullah saw. menyuruh untuk membuatkan cincin dari emas. Beliau meletakkan mata cincinnya pada bagian dalam telapak tangan bila beliau memakainya. Orang-orang pun berbuat serupa. Kemudian suatu ketika, beliau duduk di atas mimbar lalu mencopot cincin itu seraya bersabda: Aku pernah memakai cincin ini dan meletakkan mata cincinnya di bagian dalam. Lalu beliau membuang cincin itu dan bersabda: Demi Allah, aku tidak akan memakainya lagi untuk selamanya! Orang-orang juga ikut membuang cincin-cincin mereka. (Shahih Muslim No.3898)
Selain cincin perak, perhiasan lain yang menyerupai wanita seperti gelang, kalung, dan anting itu haram dipakai oleh lelaki.
Nabi melarang kita memakai emas dan perak
untuk perabot rumah seperti gelas, bejana, atau kloset. Emas dan perak
itu harus dipakai untuk kebaikan masyarakat. Bukan untuk sombong
berlebih-lebihan!
Hadis riwayat Ummu Salamah ra., istri Nabi saw.:
Rasulullah saw. bersabda: Orang yang minum dengan wadah yang terbuat dari perak, sesungguhnya menggelegak dalam perutnya api neraka Jahanam. (Shahih Muslim No.3846)
Rasulullah saw. bersabda: Orang yang minum dengan wadah yang terbuat dari perak, sesungguhnya menggelegak dalam perutnya api neraka Jahanam. (Shahih Muslim No.3846)
Hadis riwayat Hudzaifah bin Yaman ra.:
Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kalian minum dalam wadah emas dan perak dan jangan mengenakan pakaian sutera sebab pakaian sutera itu untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia dan untuk kalian di akhirat pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.3849)
Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kalian minum dalam wadah emas dan perak dan jangan mengenakan pakaian sutera sebab pakaian sutera itu untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia dan untuk kalian di akhirat pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.3849)
Nabi hidup sederhana. Meski demikian,
tidak berarti negara Islam yang beliau pimpin jadi lemah. Justru segala
harta itu sebagian besar dipakai untuk mensejahterakan rakyatnya,
membiayai dakwah dan jihad sehingga kaum kafir Musyrik, Yahudi, Kerajaan
Romawi, dan Kerajaan Persia tidak mampu menyerang Negara Islam.
Sebaliknya, merekalah yang bertekuk lutut.
Langganan:
Postingan (Atom)